JAKARTA -- Mengonsumsi daging merah berisiko meningkatkan kolesterol, karena itu kepada pengidap kolesterol tinggi disarankan menghindari makanan ini.

''Daging merah sangat buruk untuk kadar kolesterol di dalam darah,'' kata ahli diet terdaftar dan profesor nutrisi di University of Hawaii di Manoa, Jinan Banna, seperti dikutip dari kompas.com.

''Makanan ini mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kolesterol dan risiko penyakit kardiovaskular,'' sambung dia.

Di samping itu, mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh juga dapat menyebabkan tubuh kita memproduksi LDL atau kolesterol ''jahat'' dalam darah yang mengakibatkan kolesterol tinggi.

Lemak jenuh terjadi secara alami di banyak makanan — bahkan makanan nabati — terutama ditemukan dalam produk daging.

Dengan mengurangi daging berlemak, kita juga dapat memiliki angka kolesterol yang lebih baik.

Faktanya diungkap dalam penelitian tahun 2020 yang diterbitkan dalam Cochrane Database of Systematic Review.

Disebutkan, mengurangi lemak jenuh dalam makanan tidak hanya dapat membantu menurunkan kolesterol, tetapi juga dapat membantu mengurangi risiko kardiovaskular sebesar 17 persen.

Sementara itu, sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Food & Function menemukan, individu yang mengurangi jumlah daging merah kira-kira setengahnya mengalami penurunan kadar kolesterol yang signifikan.

Cara Turunkan Kolesterol

Apabila kita memiliki kondisi kolesterol tinggi, mencari bantuan ke dokter atau ahli kesehatan lainnya adalah cara terbaik untuk mulai menurunkan kadar kolesterol dengan aman.

Namun, sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa beberapa intervensi gaya hidup sederhana juga dapat membantu mengendalikan kolesterol.

Menurut American Heart Association, jika kita memiliki kolesterol tinggi, kita harus mengurangi lemak jenuh hingga kurang dari 6 persen dari total kalori harian yakni sekitar 11-13 gram lemak jenuh.

Selain mengurangi daging merah dan lemak jenuh, kita juga dapat menjadikan olahraga ringan sebagai bagian rutin dari kebiasaan harian untuk menurunkan kolesterol.

Sebuah studi 2013 yang diterbitkan dalam Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology menemukan, berjalan dan berlari efektif dalam menurunkan kadar kolesterol pada individu dengan kolesterol tinggi.***