PADANG - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno membantah pemberitaan yang menyebut ia meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk tidak menganaktirikan Sumbar akibat Paslon 01 Jokowi-Maruf Amin kalah telak di provinsi tersebut.

Dikutip dari RMOL.co, bantahan itu disampaikan oleh Kepala Biro Humas Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Jasman Rizal, dalam rilis tertulisnya, Kamis (25/4).

Selain membantah adanya ucapan Irwan Prayitno soal 'Jangan Anak Tirikan Daerah Yang Tidak Mendukung Presiden Terpilih', Jasman juga menceritakan kronologi munculnya pemberitaan tersebut.

"Gubernur IP tidak pernah menyatakan secara langsung tentang 'Jangan Anak Tirikan Daerah Yang Tidak Mendukung Presiden Terpilih'. Kronologinya begini, saya tahu karena ada di samping Gubernur IP saat itu," ujar Jasman.

Menurut Jasman, kronologi ini bermula pada hari pencoblosan 17 April. Usai menunaikan hak pilihnya, Gubernur IP diwawancarai oleh awak media berkaitan dengan imbauan dan harapan terkait proses pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Namun tidak ada menyebut soal 'anak tiri' tadi," tegas Jasman.

Usai wawancara, lanjut Jasman, seorang wartawan melontarkan pertanyaan seraya mengiringi Gubernur IP ke mobil yang hendak meninjau sejumlah TPS di Kota Padang. Sambil tersenyum, sang wartawan menanyakan pandangan politikus PKS itu tentang kemungkinan presiden terpilih akan membedakan perlakuan antara daerah yang memenangkannya dan tidak.

"Ndak mungkinlah. Presiden itu kan Pemimpin seluruh bangsa. Ndak ada istilah anak tiri dan anak kandung. Presiden itu negarawan. Siapa pun jadi Presiden tidak mungkin seperti itu," jawab IP seraya tertawa, seperti dituturkan oleh Jasman.

Tak hanya itu, IP juga mencontohkan dirinya yang ketika menjadi Gubernur Sumbar tidak ada satu pun Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mendukungnya. Namun setelah aktif menjadi Gubernur, ia tidak mempermasalahkan hal tersebut, justru merangkul semua pihak untuk bekerja sama.

"Itulah sebenarnya yang terjadi. Artinya, Gubernur IP tidak ada menyatakan hal seperti itu secara langsung. Saya juga telah konfirmasi kepada wartawan yang pertama kali buat berita tersebut. Berita itu telah diambil oleh media lain tanpa adanya konfirmasi lagi ke IP atau ke kami. Namun karena telah menyebar, kami biarkan saja," pungkas Jasman.***