PEKANBARU - Pelatihan Pemagangan Dalam Negeri Tahun 2019 yang dilaksanakan di Kota Pekanbaru, Senin (22/4/2019), merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Pusat dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Gubernur Riau Edy Nasution, diharapkannya terjadi penyerapan tenaga kerja di perusahaan tempat peserta magang atau pun di perusahaan lain sesuai dengan kejuruannya. Apalagi, peserta sudah mendapatkan keterampilan dan pengalaman kerja disaat pelatihan dan pemagangan di perusahaan.

"Dengan meningkatnya angka pencari kerja dari tahun ke tahun, ditambah lagi tidak terserapnya semua lulusan SLTA atau SMK di perguruan tinggi, ditambah ada pencari kerja luar Provinsi Riau yang sengaja datang ke Riau untuk mengadu nasib mencari pekerjaan, mengakibatkan angka pengangguran di Riau semakin bertambah," kata Edy Nasution kepada GoRiau.com.

Terjadinya hal tersebut, menurut Edy Nasution, mengakibatkan pencari kerja tidak punya pilihan lain. Dimana para pencari kerja harus memasuki pasar kerja, baik pasar kerja di dalam negeri maupun pasar kerja di luar negeri.

"Permasalahan yang akan dihadapi, yaitu apakah tersedia lowongan pekerjaan yang cukup di dalam maupun di luar negeri untuk menampung para pencari kerja kita secara umum. Apalagi masih belum sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pengguna jasa tenaga kerja atau perusahaan. Akibatnya angka pengangguran di Provinsi Riau semakin hari semakin bertambah," ujar Edy Nasution.

Bagi Edy Nasution, hal ini tidak hanya tanggungjawab pemerintah, namun merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat. Oleh sebab itu secara bersama dituntut mencurahkan segala upaya untuk memperluas kesempatan kerja, baik kesempatan kerja dalam negeri maupun kesempatan kerja luar negeri.

"Dengan adanya penyelenggaraan Pelatihan Pemagangan Dalam Negeri ini merupakan representasi upaya sungguh-sungguh dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Terutama bagi pencari kerja, agar mampu memasuki pasar kerja yang tersedia," ungkap Edy Nasution.

Diungkapkan Edy Nasution, konsep dasar yang dikembangkan dalam pelatihan pemagangan ini, yaitu perusahaan yang mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja dengan spesifikasi yang diinginkan kemudian bersama Disnakertrans Provinsi, LPK (Lembaga Pelatihan Kerja), Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) atau lembaga lainnya, untuk bersama-sama mendisain program pemagangan.

"Untuk meningkatkan kompetensi pencari kerja, kita juga telah melaksanakan Program Pemagangan Dalam Negeri (praktek bekerja di industri selama 5 bulan). Dengan demikian program ini dapat mengurangi angka pengangguran terbuka di Riau, sekaligus mampu menyediakan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan," terang Edy Nasution.

Pelaksanaan Pelatihan Pemagangan yang dilaksanakan selama 5 bulan, dengan rincian 1 bulan di Unit Pelatihan Perusahaan/Lembaga Pelatihan Kerja dan 4 bulan magang atau praktek kerja di perusahaan. Dengan harapan terjadinya penyerapan tenaga kerja disaat pemagangan, maupun pasca pemagangan di perusahaan.

Berdasarkan data 2018, melalui Dana Dekon sebanyak 25 paket (250 orang) dan APBD 1 paket (10 orang) yang dimagangkan diberbagai perusahaan sesuai dengan SDM-nya dengan penyerapan 85 persen. Pada tahun 2019 ini kucuran Dana Dekon sebanyak 40 paket (400 orang) dan APBD sebanyak 1 paket (10 orang) yang akan dimagangkan pada beberapa perusahaan.

Di Provinsi Riau pada saat ini sudah terbangun BLK Komunitas berbasis Pondok Pesantren sebanyak 13 unit, yang berada di kabupaten/kota dengan rincian sebagai berikut, Kabupaten Indragiri Hulu 3 unit, Indragiri Hilir 1 unit, Kota Pekanbaru 1 unit, Rokan Hulu 2 unit, Kepulauan Meranti 1 unit, Kampar 1 unit, Siak 2 unit dan Rokan Hilir 2 unit. Hal ini bentuk kepedulian Kementerian Tenaga Kerja RI untuk meningkatkan kompetensi pencari kerja.

"Pemerintah Provinsi Riau saat ini hanya bisa melaksanakan Program Pemagangan Dalam Negeri. Sedangkan untuk Program Pemagangan Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja RI meminta komitmen untuk membuka kembali Program Pemagangan Luar Negeri, khususnya ke Jepang," jelas Edy Nasution.

Kegiatan ini dihadiri Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja RI yang diwakili oleh Direktur Bina Pemagangan Ir Darwanto MSi. ***