RENGAT - Tidak hanya di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, isi tabung gas 3 kg yang tidak sesuai takaran juga beredar disejumlah wilayah di Kabupaten Indragiri Hulu.

Tudak itu saja, pada tabung gas bersubsidi pemerintah itu juga ditemukan tampalan besi pemberat. Hal ini tentunya sudah sangat merugikan masyarakat selaku konsumen.

"Jika terus seperti ini, tentunya kami selaku konsumen sangat dirugikan," kata Nita (33), kepadaa GoRiau.com, Sabtu (8/7/2017) di Pematang Reba.

Nita mengaku, selama ini dirinya tidak begitu teliti dan memperhatikan kekurangan isi tabung gas tersebut. Setelah banyak warga yang mengeluh, dirinya mencoba untuk membuktikan.

Benar saja, saat dipasang, amper regulator kompor gas miliknya ternyata memang tidak full. "Pantas saja gasnya cepat habis, dan ternyata memang isinya yang tidak penuh, tabung tersebut hanya berisi 75 persen," ujarnya.

Selain itu, Nia (29), warga Kecamatan Kelayang juga mengeluhkan hal yang sama. Bahkan, selain isi tabung gas yang tidak utuh, dirinya juga pernah menemukan ada tempelan besi yang diduga sebagai pemberat pada tabung gas melon tersebut.

"Selain isi tabung yang tidak penuh, beberapa waktu lalu saya juga pernah menemukan ada tempelan besi pada tabung elpiji tersebut. Jika memang itu adalah untuk pemberat, tentunya sudah sangat merugikan masyarakat," keluhnya.

Dengan demikian sambung karyawan salah satu perusahaan swasta tersebut, sebagai konsumen dirinya meminta aparat dan instansi terkait untuk dapat mengawasi permainan oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut.

"Kita minta pihak dinas dan pihak kepolisian untuk bisa mengusut dan menindak tegas dugaan pengurangan isi tabung gas elpiji tersebut. Begitu juga dengan pihak PT Pertamina, hendaknya tidak tinggal diam terkait persoalan ini," pungkasnya berharap.

Sementara itu, hingga berita ini dimuat GoRiau.com, pihak terkait dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Inhu belum berhasil di konfirmasi.(Jef)