JAKARTA - Nissan Motor Company mengkonfirmasi tutup pabriknya di Indonesia. Penutupan ini bertujuan untuk mendorong utilisasi pabrik di atas 80 persen dan membuat operasional perusahaan lebih menguntungkan.

Dikutip dari Merdeka.com, Jumat 29 Mei 2020, CEO Nissan Motor Company, Makoto Uchida, menolak berkomentar lebih jauh tentang pemotongan 12.500 pekerja yang telah diumumkan pada Juli 2019. Perusahaan akan bernegosiasi dengan serikat pekerja terkait dan pemerintah setempat.

Menurut Uchida, pihaknya sudah memulai program empat tahun untuk memangkas kapasitas produksi sebesar 20 persen menjadi 5,4 juta unit per tahun.

Hal ini menyebabkan lini produk lebih sedikit, dari 69 model jadi 55 model dan memotong fixed cost sekitar 300 miliar yen.

Nissan juga memangkas kapasitas secara global sebagai bagian dari rencana yang disusun bersama Renault dan Mitsubishi Motors, anggota Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi.

Target 1 Juta Mobil Listrik di 2023

Uchida juga memaparkan rencana Nissan untuk fokus di pasar inti dan produk, penarikan dari Korea Selatan, serta menghentikan bisnis Datsun di Rusia.

Nissan juga menetapkan gol untuk menjual lebih dari satu juta unit mobil listrik di akhir tahun fiskal 2023. Mobil listrik ini menjadi kunci pendorong Nissan di masa depan.

Berdasarkan kinerja tahun fiskal 2019 yang berakhir 31 Maret 2020, Nissan Motor melaporkan rugi bersih sebesar 671 miliar yen (US$6,2 miliar) atau setara Rp 84 triliun. Periode ini berbarengan dengan pandemi Covid-19.

Pada tahun fiskal terakhir ini, Nissan menjual 4,79 juta unit kendaraan secara global, turun 13 persen dari tahun sebelumnya. Sementara pendapatannya mencapai 9,87 triliun yen, turun 14,6 persen dari tahun fiskal sebelumnya.

Nissan Motor dimiliki sebesar 43,4 persen saham oleh Renault, sementara Nissan sendiri memiliki saham 15 persen di mitranya asal Perancis itu.

Nissan Permudah Pelanggan Selama Pandemi

Nissan tak mau ketinggalan membantu masyarakat selama pandemi corona. Perusahaan otomotif ini merilis inisiatif ''Nissan Care'' dengan memberikan kemudahan dalam pembiayaan hingga layanan servis.

''Untuk meringankan beban pikiran ''keluarga besar Nissan'', bersama dengan mitra diler dan mitra leasing, kami memberikan kemudahan, baik itu terkait layanan servis, garansi ataupun kebutuhan pembiayaan,” kata Presiden Direktur Nissan Indonesia, Isao Sekiguchi, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat 15 Mei 2020.

Sekiguchi memerinci ''Nissan Care'' ini terdiri atas pemeliharaan layanan kendaraan di rumah, garansi, bantuan darurat, sampai kemudahan pembiayaan.

Misalnya, produsen otomotif ini memberikan toleransi garansi hingga 31 Juli 2020 jika pelanggan tak bisa melakukan servis berkala dalam inisiatif ''warranty support''.

Perusahaan ini juga menawarkan suku cadang dan servis gratis, Nissan Care Package, berlanjut padamei untuk pelanggan Livina, Serena, X-Trail, dan Terra. Paket ini mencakup suku cadang dan servis berkala gratis selama empat tahun atau 50 ribu km.

Bagaimana dengan Pembiayaan?

Untuk pembiayaan, mitra leasing Nissan, PT Nissan Financial Services Indonesia (NFSI) turut menawarkan paket program kredit bunga 0 persen selama setahun untuk Livina dan Serena.

''NFSI juga menawarkan paket program kredit bunga 0 persen selama tiga tahun untuk Nissan Terra,'' kata dia.

Diler Nissan juga melakukan disinfeksi pada kendaraan sebelum dan sesudah test drive, serta melakukan disinfeksi pada setiap area servis dan penjualan secara teratur.

''Untuk informasi lebih lanjut terkait program-program di atas, pemesanan layanan servis, dan bantuan lebih lanjut, pelanggan dapat menghubungi Nissan Care online assistance 24 Jam di 14023,'' kata Sekiguchi. ***