SIAK SRI INDRAPURA - Pembangunan pedestrian hijau jalan Sultan Muzzafarsyah Siak hampir rampung. Pedestrian itu akan difungsikan sebagai sarana interaksi ruang ketiga masyarakat dan wisatawan di Siak Sri Indrapura, serta menjadi yang pedestrian ikonik pertama di Provinsi Riau.

Bupati Siak Alfedri saat meninjau progres pembangunan pedestrian itu bersama Kadis PU Tarukim Siak, Irving Kahar, Rabu (18/12/2019) malam terlihat sangat menikmati suasana jalur hijau perkotaan ini.

Menurutnya, tidak hanya untuk pejalan kaki saja, tapi pedestrian hijau itu juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi yang dilengkapi dengan sarana edukasi dan sosialisasi antar warga kota dan melambangkan identitas serta karakteristik kota Siak Sri Indrapura.

Sama seperti diberbagai kota-kota maju dan modern dunia, keberadaan jalur pedestrian di jalanan perkotaan saat ini tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat urban untuk mengakomodir hak pejalan kaki semata.

"Melihat suasana Jalan Sultan Muzzafarsyah ini sekelas ruang publik hijau ramah pejalan kaki yang dimiliki kota-kota besar lainnya di Indonesia, seperti Kota Jakarta Bandung dan Surabaya," ujar Alfedri kepada GoRiau.com.

Masyarakat Siak serta wisatawan bisa menikmati keindahan pedestrian hijau itu setelah diresmikan Januari 2020 mendatang. Kedepan jalur pedestrian ini juga akan fungsikan sebagai ruang interaksi warga dan wisatawan.

"Misalnya setiap malam minggu kita selenggarakan kegiatan Car Free Night disini untuk mendukung pariwisata dan ekraf. Masyarakat boleh berolahraga seperti bermain tenis meja dan berjualbeli aneka street culinary, atau sekedar menikmati hiburan akustik,” kata Alfedri.

Kepala Dinas PU Tarukim Kabupaten Siak Irving Kahar menyebut Jalur Pedestrian ini yang dibangun itu terinspirasi dari pedestrian modern seperti Orchadz Road Singapura, dan Braga Road Kota Bandung, dengan memadukan tiga ciri dan karakteristik kota Siak Sri Indrapura yang kini telah menyandang status sebagai Kabupaten Hijau (Green Distrct), Kota Pusaka (Heritage City) dan Kota Pintar (Smart City).

“Jalur pedestrian ini menghubungkan antara dua hutan kota Arwinas dan Balai Kayang II. Panjangnya lebih kurang 900 meter dengan lebar 3 meter dijalur kanan dan 1,5 meter di jalur kiri lengkap dengan jalur pemandu bagi penyandang disabilitas, serta dilengkapi 3 pedestrian plaza dengan lebar 5 meter,” kata Irving kahar.

Untuk mempertegas karakter sebagai kawasan kabupaten hijau, jalur hijau tersebut juga diperindah oleh Dinas PU Tarukim telah menanam 200 batang pohon Tabebuya, sejenis pohon sakura tropis berwarna merah jambu.

“Jumlahnya sekitar 200 batang yang kita datangkan dari Surabaya, persis seperti yang di pedestrian disana. Kalau nanti sudah mekar bunganya indahnya luar biasa. Disisi paling luar di kiri dan kanan juga ditanami sejenis bambu cyprus,” ungkapnya.

Selain itu, nuansa pedestrian Kota Pusaka dan Kota Pintar juga terlihat dibeberapa bentuk sculpture yang dipasang dikawasan yang akan dikembangkan konsep cluster pertokoan modern tersebut, misalnya berbentuk miniatur pos jaga opas yang berada di Istana Asserayah Hasyimiyah, dan kayu bekas revitalisasi situs cagar budaya Tangsi Belanda yang bentuk dan dipajang sedemikian rupa agar terkesan instagramble.

“Selain diperindah dengan cahaya dari 177 tiang lampu yang dipasang. Disisi kanan jalan selebar 8 meter tersebut dilengkapi 20 unit tempat duduk, sculpture dari kayu Tangsi Belanda dan sebuah miniatur pos opas di titik plaza kedua, persisnya di depan hutan lindung untuk spot foto para pengunjung,” jelas Irving.

Dibawah sculpture tersebut kata dia juga dipasangi QR Code, yang jika dipindai dengan gawai smarphone nantinya para pengunjung akan mendapatkan informasi seputar data destinasi Siak, kondisi georgrafis, hingga informasi singkat tentang ke-12 Sultan Siak terdahulu.

Agar tidak monoton, informasi yang disajikan akan diupdate dengan informasi pembangunan Kabupaten Siak yang akan divariasikan secara berkala.

“Selain itu QR Code juga menceritakan kepada pengunjung seputar informasi profil jalan berdasarkan data teknis seperti panjang, lebar, pemakaian material,” pungkasnya. ***