BANDUNG - Veronika Ardellia Colin yang akrab disapa Ve berkeinginan menjadi Muslimah sejak masih SD. Namun keinginannya itu baru terwujud ketika dirinya kuliah di Poltekkes Bandung tahun 2018.

Dikutip dari Wolipop, Ve menceritakan kisahnya menjadi Muslimah itu pada aplikasi TikTok.Kemudian menjadi viral setelah diunggah juga ke akun Instagramnya @heyvevee pada Ramadhan 2020 ini.

''Hai kenalin aku Veve 22 tahun kuliah kebidanan di Poltekkes Bandung. Aku dulu Nasrani :'). Lebaran tahun 2018 aku masih Nasrani. Allah memberikan aku hidayah melalui mimpi selama 2 bulan berturut-turut Ini akhirnya aku memutuskan untuk pindah di tahun 2018, 2 minggu setelah lebaran. Ini pertama kali aku shalat Ied 2019. Aku pun terus belajar shalat dan mengaji. Aku sudah pakai hijab dari awal mualaf. Keluargaku non muslim semua aku doang yang mualaf. Tapi mereka selalu support aku dan ingetin aku supaya belajar ngaji. Terimakasih buat temen-temen dan ortu yang udah kasih support dan kasih aku mukena, Iqro dan Al-Qur'an. Semoga tahun ini aku bisa ngerasain shalat Ied lagi. Lekas sembuh duniaku,'' begitu Ve menulis di TikTok pada 16 April 2020.

Gadis yang lahir pada 7 Februari 1998 itu sehari-harinya adalah mahasiswi di Poltekkes Bandung Prodi Kebidanan Bogor. Dia juga mempunyai bisnis sampingan eyelash extension dan lash lift.

''Sehabis kuliah atau hari libur aku sempetin buat kerja juga sambilan buat uang jajan. Karena aku dari SMA tuh jarang dapat uang dari orangtua bukan karena mereka ngggak mau ngasih tapi aku yang nggak minta, apa agi keadaan orangtua aku sekarang yang lagi di bawah banget jadi aku nggak tega mintanya. Jadi selama ini uang dari aku aja hasil eyelash dan lashlift,'' tutur Ve saat diwawancarai Wolipop pada 27 April 2020.

Dikonfirmasi Wolipop mengenai kisahnya yang viral, Ve mengaku keputusannya menjadi mualaf datang dengan sendirinya. Dia bahkan sudah ingin memeluk agama Islam sejak kecil.

''Jadi keluarga besar ibu dan bapak ku 85-90% muslim. Kata ibu aku, dari aku SD kelas 3, aku minta pindah agama karena nyaman pake kerudung dan setiap pulang kampung ke Yogyakarta aku ikut ngobor kalau takbiran dan selalu pakai kerudung, ikut saudara ke mesjid yang pada ngaji. Dan kelas 6 aku pun minta pindah tapi nggak diizinin karena masih kecil, SMP pun aku minta pindah tapi aku nggak diizinin juga,'' ucapnya.

Saat duduk di bangku SMA dan berusia 17 tahun, Ve kembali menyampaikan keinginannya untuk menjadi mualaf. Saat itu dia juga berpacaran dengan pria muslim. Namun kembali permintaannya ditolak karena saat itu orangtuanya beranggapan Ve pindah keyakinan karena pacarnya, bukan atas keinginan sendiri.

Keinginan Ve untuk menjadi mualaf semakin tak terbendung ketika usianya 20 tahun. Tepatnya setelah dia ziarah ke makam neneknya di Yogyakarta. Setelah ziarah itu, neneknya yang Muslimah datang beberapa kali ke mimpinya. Ve sendiri saat itu sedang menjalani dinas atau PKL di sebuah Puskesmas di kawasan Bogor.

''Yang bikin aku semakin yakin itu mimpi dan didatengin almarhumah mbah aku. Jadi waktu dinas di sana (Puskesmas) selama dua bulan, dari hari pertama aku ngekos aku sudah mimpi mualaf, hari kedua pakai kerudung seterusnya sampai dua bulan aku mimpi pake cadar bisa ngaji. Kayak di sinetron edisi tobat tapi ini real nggak bohong,'' ujar Ve lagi.

Pada hari terakhir PKL di Puskesmas, Ve menyampaikan keinginannya untuk menjadi mualaf kepada salah satu temannya. Dia juga meminta tolong pada temannya agar bisa membantunya menjadi mualaf. Pada malam harinya, temannya datang bersama orangtuanya dan seorang ustaz. Malam itu dia pun mengucapkan dua kalimat syahadat.

Sebelum memutuskan menjadi mualaf, Ve mengaku sempat meminta pendapat kepada orangtuanya. Ibunya saat itu tidak mengizinkan, namun ayahnya menyerahkan semua keputusan padanya.

''Kalau papa malah bilang 'itu jalan kamu, kamu yang jalanin, asal bener dan jangan main-main,'' kata Ve mengenang ucapan sang ayah.

Meski tak sepenuhnya didukung orangtua, Ve merasa lega karena banyak mendapat dukungan dari sahabatnya. Ada yang memberikannya mukena, iqro dan mengajarinya shalat. Ve sendiri langsung memutuskan berhijab setelah menjadi mualaf. ***