PEKANBARU - Perhelatan olahraga multi event se Sumatera yang dilaksanakan di Bengkulu 3-9 November mendatang kurang lebih 3 bulan lagi.

Hal itu tentunya membuat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau semakin mematangkan segala persiapan agar bisa mempertahankan prestasi yang di raih pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) 2015 lalu di Bangka Belitung (Babel).

Ketua Umum KONI Riau, Emrizal Pakis menuturkan ada dua tantangan utama yang dihadapi saat berlaga di ajang multi event tersebut, yaitu tantangan yang terukur dan tidak terukur.

Dijelaskan tantangan tidak terukur ini berasal dari atlet yang merupakan cabang olahraga (cabor) baru yang mengikuti Porwil seperti tinju, kempo dan muay thai, yang belum bisa di prediksi peraihan medali.

Tantangan kedua yaitu berkurangnya nomor yang dipertandingkan pada cabor catur, dimana pada tahun lalu, catur berhasil meraih 10 medali dari 41 nomor, yang saat ini tinggal 2 nomor.

"Berkurangnya jumlah nomor yang di pertandingkan ini tentu saja perpengaruh pada pada pencapaian untuk meraih juara umum," kata Emrizal di Pekanbaru, Rabu (31/7/2019)

Walaupun begitu, Emrizal menuturkan jika ketiga cabor tersebut tidak mampu mengimbangi provinsi lain, hal ini di khawatir tidak bisa merebut kembali juara umum.

"Kalau imbang atau beda tipis saya kira kita masih punya peluang, sebab beberapa cabor seperti renang, atletik, dan voli memiliki keunggulan untuk meraih medali," tambahnya.

Meskipun banyaknya tantangan yang akan dihadapi, KONI Riau optimis menghadapi Porwil untuk meraih dan mempertahankan juara umum pada ajang multi event Porwil 2019. ***