JAKARTAMenteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali terus mendorong semangat penumbuhan kewirausahaan di kalangan pemuda dan mahasiswa agar menjadi pemuda yang kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing. Sehingga, menjadi pemuda yang problem solver di tengah masyarakat.

"Kedepan hanya pemuda dan mahasiswa yang kreatif, yang inovatif, yang memiliki kemandirian yang mampu bersaing. Ini yang kami tekankan dan sebagai wujud implementasinya adalah mendorong semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa," kata Menpora Amali saat membuka Kuliah Kewirausahaan Pemuda bersama Universitas Krisnadwipayana (Unkris) secara daring dari Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Rabu (4/8).

Kemenpora telah menetapkan program prioritas yang akan memandu seluruh aktifitas di Kemenpora yang dikemas dalam 5 Program Prioritas. Yang diselenggarakan saat ini adalah bagian dari program prioritas yang kedua yakni pemberdayaan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing serta menumbuhkan semangat kewirausahaan.

"Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada rektor dan civitas akademika Unkris yang telah berkenan bekerjasama dengan Kemenpora, dalam rangka mendorong kegiatan di kalangan pemuda dan mahasiswa tentang penumbuhan minat kewirausahaan," tambah Menpora Amali pada kuliah yang mengangkat tema Peran Penting Kreativitas dan Inovasi dalam Kewirausahaan ini.

Menurut Menpora Amali, ukuran kemajuan suatu bangsa misalnya, juga ditentukan oleh seberapa besar prosentase masyarakatnya yang bergerak dibidang kewirausahaan atau yang menjadi enterpreneur. Sementara, kemampuan masyarakat kita untuk bergerak di bidang kewirausahaan masih belum sebanding dengan jumlah penduduk kita. Hal ini yang menjadi konsen Kemenpora sehingga mendorong kuliah kewirausahaan pemuda dikalangan perguruan tinggi.

"Para pemuda dan mahasiswa harus bisa menjadi faktor penyelesaian masalah atau problem solver bukan yang menimbulkan masalah terlebih di tengah masa-masa pandemi seperti sekarang ini. Kegiatan kita saat ini adalah untuk mengantisipasi hal itu, jangan sampai lulusan Unkris mencari pekerjaan kesana kemari karena tidak ada bekal pengetahuan tentang kewirausahaan dan akhirnya menjadi job seeker, tidak bisa mandiri apalagi bersaing," urainya.

"Untuk itu harus ada kemampuan lain, modal lain yang dimiliki sehingga lulus dari Unkris bukan menjadi job seeker tetapi menjadi job creator yakni pencipta lapangan kerja dan bisa menjadi gantungan dari orang lain di tengah masyarakat," ujarnya menambahkan.

Menpora Amali mengajak kepada para mahasiswa semua, khususnya para peserta kuliah kewirausahaan pemuda untuk mempersiapkan diri dengan kreativitas-kreativitas, dengan inovasi sehingga mampu mandiri dan mampu bersaing di tengah-tengah masyarakat, dan yang paling bisa diandalkan adalah berwirausaha menjadi enterpreneur.

"Saya minta kepada para peserta jangan sia-siakan kegiatan ini. Akan ada tahapan-tahapannya dari penumbuhan minat hingga fasilitasi oleh Kemenpora kepada mereka yang benar-benar serius menekuni kewirausahaan. Yang terpenting ada minatnya dulu, ada semangat untuk berwirausaha pasti ada jalannya," kata Menpora Amali.

Sebelumnya, Rektor Unkris Ayub Muktiono sampaikan terima kasih atas kerjasama Unkris dan Kemenpora. Ia berharap kerjasama ini akan terus terlaksana dan meningkat. "Terima kasih atas dukungan dan dorongan Kemenpora untuk menumbuhkan minat pemuda dan mahasiswa berwirausaha. Semoga kerjasama ini mampu mendorong minat adik-adik mahasiswa untuk berani dan memulai berusaha menjadi wirausahawan," katanya. 

"Kegiatan ini sebagai wujud betapa negara hadir untuk mendorong, menyemangati dan sekaligus menyemai benih-benih kewirausahaan muda. Karena pemuda inilah tulang punggung bangsa kita dimana nantinya kita mendapat bonus demografi yang mana usia anak muda akan mendominasi. Artinya ini kesempatan besar untuk menumbuhkan produktivitas di usia muda," tambah Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Ni'am Sholeh.***