PEKANBARU - Pilihan pemilik CV Seto Hanami, Senggono, menjalankan usaha ekspedisi farmasi dengan memilih truk Isuzu sangat tepat. Usaha terus berkembang meskipun pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak 2020.

Senggono memilih ekspedisi sebagai pengumpul pundi-pundi uang sejak medio 2010. Awalnya, bapak dari sejumlah anak di Pekanbaru ini memakai Isuzu Panther untuk menjalankan usahanya.

Beberapa tahun berjalan, Senggono sempat memilih produk otomotif lain menjalankan usahanya. Namun, dia berpindah ke lain hati, Isuzu, setelah mendapat tawaran dari dealer Astra Isuzu Pekanbaru.

"Saya jual Isuzu Panther sebagai DP, saya ambil truk box Isuzu," kata Senggono di Dealer Astra Isuzu Pekanbaru, Jalan SM Amin, Rabu (4/5/2021).

Pilihannya beralih ke Isuzu tak mengecewakan. Usahanya kian berkembang sehingga sudah mengoleksi delapan produk Isuzu ragam tipe guna menunjang usahanya.

"Enam truk box, satu pick up dan satu Mu-X untuk pemakaian pribadi," katanya.

Senggono menyebut ada beberapa keuntungan yang didapatkan memakai truk Isuzu. Mulai dari kemudahan servis, jaminan sparepart berkualitas, layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) hingga pemangkasan biaya bahan bakar minyak.

"Sangat irit sekali dibandingkan produk lain karena saya ada dua mobil lain," katanya.

Dia menyebut biaya ekspedisi perusahaan dalam satu bulan mencapai Rp50 juta. Dari jumlah itu, 95 persennya untuk bahan bakar solar.

Dari bahan bakar, Senggono bisa menghemat sekitar 10 liter per hari dibanding truk produk lain. Dari jumlah itu, ada Rp50 ribu penghematan per unit di kalikan dengan semua armada yang dimilikinya per hari.

"Dikalikan saja 25 hari kerja untuk bahan bakar, sudah banyak penghematan biaya operasionalnya, Rp1 juta lebih per unit truk," kata pria 53 tahun ini.

Keuntungan serta kemudahan lainnya, sambung Senggono, adalah BIB. Setiap armada yang mengalami kendala di jalan dan di situ tidak ada bengkel resmi Isuzu, BIB akan datang.

Sebelum datang, mekanik BIB akan menanyakan apa saja sparepart yang rusak. Setelah dicatat, mekanik BIB akan datang ke lokasi mobil yang mengalami kendala di perjalanan.

"Nanti diperbaiki di jalan, tagihannya bisa dibayar bulan berikutnya," kata Senggono.

Terkait servis rutin, Senggono selalu mendatangi bengkel resmi. Bukannya sulit mendapatkan sparepart di lokasi lain, hanya saja dirinya takut sparepart yang dijual di luar tidak asli.

"Kemudian, servis di Isuzu pada bulan Juli tagihannya bisa dibayar pada bulan berikutnya," tutupnya. ***