PEKANBARU - Banyak yang belum tahu jika di Provinsi Riau ternyata ada lokasi wisata alam bahari, yang tidak kalah indah dari lokasi yang ada di provinsi lain.

Bahkan, orang kelahiran Riau sendiri, banyak yang belum mengetahui, kalau ada satu pulau bernama Rupat, yang memiliki banyak destinasi wisata dengan pesona alam yang tak bisa di pandang sebelah mata. Terutama bagi pecinta wisata laut atau pantai. 

GoRiau Suasana di Pantai Pulau Beting
Suasana di Pantai Pulau Beting Aceh, Rupat, Bengkalis, Riau. (foto: rizky ganda sitinjak)

Pulau Rupat merupakan satu pulau yang berada di wilayah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia.

Pulau dengan luas wilayah sekitar 1.524,84 km2 ini, berjarak kurang lebih 150 kilometer dari Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru.

Untuk menuju Pulau Rupat, jika dari Kota Pekanbaru, membutuhkan sekitar 3 jam, dengan penyeberangan Roro sekitar 45 menit.

Untuk menuju destinasi wisata yang sebagian besar berada di ujung Pulau Rupat, tepatnya di Kecamatan Rupat Utara, atau jika dari Penyebrangan Roro, masih harus menempuh jalur darat sejauh kurang lebih 80 kilometer, atau 2,5 jam perjalanan.

Dengan lokasi pesona alam yang sangat menawan, dan masih murni keindahan alamnya, Pulau Rupat memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pusat wisata di Provinsi Riau.

Di Pulau Rupat, kita dapat menikmati keindahan alam pantai dengan panorama pantai pasir putih yang sanggup menawan hati. Ada beberapa pantai yang sudah dieksplorasi, diantaranya Pantai Rhu di Desa Teluk Rhu, Pantai Ketapang di Desa Sungai Cingam, Pantai Lapin di Desa Tanjung Punak ataupun salah satu pantai yang melegenda, Pantai Alohong.

Kemudian ada salah satu pulau kecil disekitar Pulau Rupat, bernama Beting Aceh, yang merupakan surga tersembunyi, dengan pohon cemara yang indah, diwarnai pasir putih yang bersih, dapat memanjakan mata, dan menenangkan jiwa jika berkunjung ke pulau tersebut.

Namun, diantara keindahan alam Pulau Rupat, masih banyak kelemahan yang didapati. Terutama kelemahan infrastruktur yang masih minim, dan tidak terperhatikan.

Seperti yang ditemui oleh rombongan Kapacity Building Wartawan di Provinsi Riau Tahun 2022 yang di adakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Riau, saat berkunjung di di Pulau Rupat, mulai tanggal 27-29 Juli 2022 kemarin.

Selama perjalanan di Pulau Rupat, rombongan menemukan akses jalan yang rusak, hingga membuat perut mulas saat melintasinya.

“Tempatnya bagus, tapi jalan nya yang tidak mendukung,” kata salah satu peserta bernama Rino.

Padahal, ivent di Pulau Rupat sudah cukup banyak, mulai dari Mandi Safar, Veatival 10 K, hingga Vestival Pantai Teluk Rhu.

Masalah akses dan transportasi itu juga diakui oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata (Darwis) Pantai Tanjung Lapin, Sadikin.

Menurutnya, pengunjung wisata yang datang ke Pulau Rupat, bisa mencapai ratusan ribu per tahun. Namun, karena akses jalan dan transportasi yang sangat minim, rata-rata pengunjung enggan datang untuk yang kedua kalinya.

“Tren pengunjung disini bisa ratusan ribu pertahun. Tapi ya itu tadi, masih ada kendala jalan, transportasi, kuliner, perbankan, hingg Pombensin, belum ada. Investor banyak yang tertarik, tapi karna masalah itu, belum ada sampai sekarang,” ungkap Sadikin.

Kendala-kendala tersebut memang secara nyata dirasakan Rombongan BI yang berkunjung ke Pulau Rupat bersama awak media.

Juga disampaikan oleh Kepala Bank Indonesia perwakilan Riau, Muhammad Nur, saat mengunjungi dan memperkenalkan potensi wisata di Pulau Beting Aceh.

Menurutnya, Pulau Rupat sangat memiliki potensi wisata alamnya, dam akan terus tumbuh, karena merupakan satu sektor yang kedepan akan menjadi salah satu sektor yang tidak ada habisnya dan pastinya ramah terhadap lingkungan.

“Letak geografis yang sangat strategis di Pulau Rupat, hanya beberapa kilometer dengan Malaysia. Artinya, ya itu juga orang-orang dari luar Indonesia, bisa datang kemari. Namun juga harus harus ada investasi yang bisa merubah kawasan ini menjadi satu kawasan wisata yang yang layak untuk dikunjungi,” jelasnya.

Untuk mendorong perkembangan wisata di Rupat, sembari menunggu investor berinvestasi di Pulau Rupat, Bank Indonesia mengambil langkah untuk mendukung mulai dari Kelompok Sadar Wisata (Darwis).

“Kita juga sudah ada memberikan bantuan ya, supaya kelompok-kelompok ini nanti, bisa ada keterlibatan langsung dalam kegiatan pariwisata. Kita kepingin mereka bisa menjadi bagian untuk mengisi budaya disini, seperti atraksi Tari Zapin Api, termasuk juga nanti keramahtamahan souvenir dan sebagainya,” harap Nur.

Ia berharap, kedepan akan ada pembangunan infrastruktur dan investor yang bisa memajukan pariwisata di Pulau Rupat. Agar membantu peningkatan ekonomi masyarakat setempat, dan pemerintah daerah.

Diketahui, kegiatan Capacity Building Wartawan Provinsi Riau, diadakan Bank Indonesia, dalam rangka diseminasi kebijakan kepada stakeholders dan masyarakat.

Bank Indonesia dibantu para wartawan selaku mitra, agar dapat menginformasikan kebijakan BI kepada masyarakat dalam bahasa yang mudah dipahami.

Sehingga, Desiminasi dan pemahaman komprehensif terhadap perkembangan ekonomi, serta kebijakan yang diambil oleh BI. Itulah sebabnya kegiatan ini dilakukan, sekaligus mendukung kompetensi wartawan dan mengenalkan pariwisata di Pulau Rupat, Bengkalis, Riau. ***