PEKANBARU - Pandemi Covid-19, telah berdampak ke berbagai sektor. Tidak hanya ekonomi, tapi juga sektor pendidikan. Anjuran bekerja, belajar dan beribadah dari rumah membuat banyak hal mendadak berubah.

Pola pembelajaran anak-anak/ siswa dan mahasiwa yang sebelumnya tatap muka di sekolah menjadi home/ e-learning, sistem penjualan offline, sekarang ramai-ramai beralih ke online.

Termasuk pertemuan, meeting, kajianpun merambah ke dunia virtual atau maya! Praktis, dalam sekejap, Covid-19 telah mengubah tatanan hidup masyarakat dunia!

Memang tidak mudah untuk tetap di rumah saja, terlebih bagi mereka yang harus bekerja atau berikhtiar keluar rumah, para pedagang kaki lima, kurir barang yang tentu harus keluar demi mendapat rupiah, penyedia jasa angkutan online yang mulai sepi orderan hingga tentu para petugas kesehatan yang terus bekerja di garda terdepan.

Seakan tak punya pilihan, kita semua yang bisa menyelesaikan pekerjaan di rumah tentu harus bisa sesegera mungkin menyesuaikan diri dalam kondisi rentan ini, termasuk pandai menyesuaikan diri dan disiplin waktu meski bekerja dari rumah.

Godaan demi godaan kerap muncul ketika harus mengubah rutinitas bekerja di luar menjadi di dalam. Godaan makan dan ngemil, godaan anak yang merengek ingin ditemani main, godaan menonton televisi, hingga terlena dengan socmed, lihat-lihat akun yutub, nonton drakor berjam-jam.

Sesungguhnya, kita memperoleh waktu yang sama setiap harinya. Allah amanahkan puluhan jam untuk kita dan dalam kendali kita masing-masinglah 'amanah waktu' itu akan produktif dengan banyak menyelesaikan target pekerjaan atau mandek, lesu dan tidak terselesaikan.

Pola pikir harus berubah ke arah yang lebih baik, memanfaatkan waktu dan peluang adalah jalan yang terbaik dalam menangkis semua godaan, cobaan di masa Pandemi.

Seperti yang dilakukan seorang tenaga pengajar di Sekolah SMP Madani Pekanbaru, yang akrab disapa Ustaz Togov.

Saat belajar tatap muka ditiadakan, Ustaz Togov Rabara Deli, memang lebih banyak melakukan kegiatan dari rumah. Mulai dari mengajar, hingga menyalurkan hobinya sebagai penulis. Sudah banyak karya-karyanya yang berhasil Ia cetak menjadi buku.

Mulai dari cerita pendek, hingga buku motivasi berhasil Ia tulis. Bahkan salah satu hasil karyanya yang berjudul "Gerhana di Sungai Kampar" telah mengantarkan Ustaz Togov sebagai Ilustrator terbaik tingkat Provinsi Riau.

Tercatat sudah ada 7 buku yang berhasil Ia rampungkan dan naik cetak, yakni buku berjudul: Gerhana di Sungai Kampar, Wali Kelas d'best, Derita Itu Bahagiaku, One day With Maula, The First Generation, Si Beso dari Gunung Kasiangan dan Datuok Ubie dari Ganting Damai.

Selain itu ada beberapa buku lain berupa Novel dan Cerpen yakni: Persahabatan Gilang dan Garang, Anjel si Pencuri Cinta, Ajari Aku Etika yang sedang menunggu naik cetak tahun ini.

Hampir di semua karyanya, Ustaz Togov selalu mengajak pembacanya untuk selalu berbuat baik kepada sesama. "Hakekatnya, manusia adalah makhluk yang paling mulia di bumi ini. Karena itu sudah sepatutnya manusia bertingkah laku dengan mulia pula, khususnya kepada sesama manusia. Kita wajib berbuat baik pada semua orang di sekitar kita, entah kita kenal mereka atau tidak," ujar Ustaz Togov kepada GoNews.co, Jumat (22/1/2021).

Ketika banyak orang yang suka berbuat jahat pada orang lain. Ia berpesan agar tidak menjadikan situasi itu sebagai alasan untuk ikut melakukan keburukan.

"Jika ada yang bertanya, bagaimana harus bersikap kepada orang lain?. Jawabannya sebenarnya sangat mudah. Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Berinisiatiflah untuk lebih dulu melakukan hal itu pada orang lain dan kebaikan pun akan tiba," ujar guru Matematika itu.

Melalui buku- bukunya tersebut, Ustaz Togov juga berharap semakin banyak anak-anak remaja dan usia sekolah yang kembali tergerak untuk gemar membaca. "Apalagi saat pandemi seperti ini, remaja kita, anak-anak kita lebih gemar bermain gadget ketimbang membaca buku," urainya.

Dengan gaya bahasa yang sederhana serta mudah dipahami, Ia berkeyakinan akan menarik minat baca para remaja.

Lulusan S1 Universitas Riau itu, bukan hanya sekedar mengajak remaja berbuat baik. Dalam beberapa bukunya, Ia juga mengajak anak-anak muda untuk menghargai pertemanan, mencintai lingkungan, bahkan motivasi agar bisa meraih cita-cita mereka.

"Target saya, ingin kembali menggiatkan program literasi dikalangan pelajar agar bisa mengalihkan mereka dari kecanduan smartfone. Melalui karya kecil inilah saya bisa memnafaatkan waktu di rumah saat Pandemi Covid-19," tandasnya.

Jika Ustaz Togov bisa, tentu anda juga bisa. Sekecil apapun idenya, jika dikerjakan maka akan menghasilkan sesuatu yang besar. Jangan lantas berpikir bahwa hal kecil yang anda beri pada orang lain tidak akan ada artinya bagi mereka.

Karena, justru terkadang hal-hal kecil itulah yang bisa memiliki arti paling besar!. Ketika Anda kehausan, air segelas pun sudah cukup untuk membuat Anda bersyukur bukan? Itu pula yang akan dirasakan orang yang Anda bantu. Momen pandemi seperti Inilah, saatnya kita semua bahu membahu saling membantu dan saling memanfaatkan waktu. Salam sehat!.***