PELALAWAN - Masyarakat Provinsi Riau sangat mendukung program kerja Syamsuar - Edy Nasutionn. Buktinya, saat Syamsuar melakukan silahturahmi di Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, tokoh masyarakat Syafarudin tak kuasa menahan air matanya jatuh ke pipi. Dirinya terharu, sekaligus bangga atas kunjungan Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, pada helat syukuran dan temu ramah Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau dengan masyarakat, Sabtu (6/4/2019).

"Kunjungan Gubernur Riau ini adalah suatu kebanggaan bagi masyarakat Kecamatan Kerumutan, karena selama ini tidak pernah ada gubernur datang ke kampung kami ini," kata Syafarudin kepada GoRiau.com.

Dulu, cerita Syafarudin, pernah gubernur datang ke Kerumutan, namun hanya kepentingan kampanye, setelah itu dia pulang dengan menggunakan helikopter. Karenanya, ketika Tim Pemenangan Syam-Edy, Habibi Hapri SH, berniat membawa Pak Syamsuar ke Kerumutan tokoh masyarakat ini pesimis.

"Tapi, belum lagi Habibi menjadi anggota DPRD Riau, namun dia sudah membawa Gubernur Riau ke Kecamatan Kerumutan, ini sangat luar biasa," ungkap Syafarudin.

Sejenak Syafarudin berhenti memberi sambutan, dia tampak terisak-isak menangis di atas panggung. Begitu agak tenang, tokoh masyarakat itu melanjutkan sambutannya.

Jalan poros di Kecamatan Kerumutan ini, diungkapkan Syafarudin, sepanjang 31 kilometer, jika kalau musin kemarau jalan ini seperti erupsi gunung berapi. Masyarakat mendambakan jalan bagus, apalagi sejak tahun 2004 sampai sekarang mereka sudah berjuang, namun belum juga terealisasi.

"Perjuangan pembangunan jalan ini, karena warga memblokir jalan hingga ada satu perusahaan di Kerumutan ini mengalami kerugian mencapai Rp1,5 miliar dalam sehari," cerita Syafarudin.

Kehadiran Gubernur Syamsuar ini, harap Syafarudin, bisa merealisas aspirasi masyarakat, dan dia begitu yakin hal ini bisa terwujudkan karena menurutnya Pak Syamsuar sangat berbeda dengan pemimpin Riau lainnya.

"Baru dua bulan dilantik, Pak Syamsuar langsung datang ke Kerumutan. Ini peristiwa langka bagi masyarakat Kerumutan," ucap Syafarudin.

Usai memberi sambutan, Syafarudin langsung melangkah menuju Syamsuar yang duduk di kursi sofa paling depan. Tokoh masyarakat yang masih terlihat menangis itu, memeluk Syamsuar begitu erat seraya mengucapkan terima kasih.

Sementara itu, Habibi Hapri, SH, selaku Ketua Pemenangan Syamsuar-Edy Nasution, pada kesempatan itu mengatakan, kehadiran Gubernur Riau ini memang luar biasa dan langka, dan kehadiran gubernur ini patut diberi sambutan yang gemuruh.

"Saya yakin dan percaya, apa yang diharapkan tokoh masyarakat tadi, Pak Syafarudin, bisa terealisasi karena sudah direkam sama Pak Syamsuar," ucap Habibi.

Habibi menyebutkan, ada 10 desa di Kecamatan Kerumutan ini, dan persoalan yang krusial hanya masalah jalan poros dan jalan kebun. "Insya Allah Pak Gubernur bisa merealisasinya, dan jika salah terpilih menjadi anggota DPRD Riau nantinya masalah jalan ini akan saya perjuangkan," janji Habibi.

"Mari kita berdoa agar Pak Syamsuar dan Pak Edy Nasution selalu dalam keadaan sehat sehingga diberi kekuatan untuk membangun Riau lebih baik lagi," sambung Habibi.

Menutup sambutannya, Habibi membeberkan masih ada 4 desa di Kecamtan Kerumutan yang belum berlistrik, dan ini Isnya Allah juga menjadi prioritas Gubernur Riau untuk merealisasinya.

Sebelum menyikapi aspirasi masyarakat Kerumutan, dalam sambutannya Syamsuar mengucapkan terima kasih atas sambutan yang begitu antusias. "Memang kampanye Pilkada dulu Edy Nasution yang datang, sekarang saya yang datang," ucap Syamsuar.

Memang, kata Syamsuar, banyak relawan di daerah meminta syukuran setelah dia menjadi gubernur Riau, yakni Pelalawan, Meranti, dan Kampar. Jadi, ini adalah kemenangan semuanya.

"Saya datang ke sini bukan karena menang atau kalah, tapi memang kewajiban pemimpin untuk bersikap adil. Jangan khawatir, meskipun kami tidak menang di sini namun Kerumutan tetap menjadi perhatian kami," ungkap Syamsuar.

Terkait pembangunan jalan, kata Syamsuar, dia sudah berkomunikasi sama Bupati Pelalawan, HM Haris. Karena membangun daerah butuh anggaran, dan anggaran daerah tidak cukup menyelesaikan persoalan pembangunan infra struktur. Jadi perlu dukungan semua pihak, terutama APBN dan pihak swasta.

"Khusus listrik, UU 23 sudah mengatur bahwa ini menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Hingga akhir 2019 ini, semua desa sudah berlistrik," ungkap Syamsuar.

Syamsuar membeberkan, dari sekitar 1.500 desa yang ada di Riau, Alhamdulillah 95 persen sudah berlistrik. "Jadi 4 desa di Kerumutan ini jangan khawatir, Insya Allah tahun ini sudah dialiri listrik," kata Syamsuar. (advertorial)