PEKANBARU - Komisi IV DPRD Riau membidangi energi mengundang Pertamina guna menjelaskan kenapa banyak aduan dari masyarakat yang mengaku kesulitan mencari bahan bakar minyak (BBM) subsidi, yakni premium.

Dalam kesempatan itu, Areal Manager Pertamina Retail Riau, Wira Pratama menjelaskan, sebenarnya pasokan premium untuk Provinsi Riau merupakan yang terbesar di Sumatera, yaitu sebesar 24 persen dari total kebutuhan BBM sekitar 2500 liter.

"Riau itu terbesar di Sumatera distribusi premium-nya, Sumut itu 3 persen, dan Sumatera Barat itu 1 persen," ujar Wira, Kamis (22/4/2021).

Jika ada masyarakat yang merasa premium langka, Wira menyebut hal itu dikarenakan berkurangnya mitra mereka yang menjual premium. Sebab, saat ini Pertamina mendorong mitranya untuk menjual produk terbaik mereka.

"Dan upaya dari mitra kami adalah melakukan switching dari premium ke pertalite. Konsumen yang biasa memakai premium terus mencari di tempat lain, itu mungkin yang membuat seolah-olah langka," tuturnya.

Dijelaskan dia, dari total 160 outlet Pertamina yang tersebar di seluruh Provinsi Riau, saat ini hanya tersisa 50 persen saja yang menjual premium. Wira tak membantah jika ada kemungkinan semua mitra mereka akan mengurangi penjualan premium.

"Premium itu penugasan, selagi pemerintah meminta kani menyalurkan, ya kami tetap menyalurkan. Tapi kemungkinan akan terus menurun, karena alokasi anggaran subsidi akan dialihkan ke pendidikan dan sebagainya," tutupnya. ***