PEKANBARU - Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru akhirnya menindaklanjuti tuntutan Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Riau (GMP2R), yang mendesak LAM untuk mencabut gelar Datuk Bandar Setia Amanah dari Walikota Pekanbaru, Firdaus.

Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Kota Pekanbaru, Datuk Said Usman Abdullah mengatakan, bahwa dirinya bersama tokoh-tokoh masyarakat Pekanbaru yang telah berdialog, sepakat untuk membentuk tim yang akan bekerja dan menilai, apakah gelar adat Firdaus memang pantas dicabut atau tidak.

"Setelah berdialog, dapat disimpulkan, bahwa akhirnya kami akan membentuk tim. Mereka yang hadir hari ini bersedia menjadi bagian dari tim itu. Tim inilah yang bekerja dan mengambil keterangan, langkah apa yang akan kami lakukan ke depannya," jelasnya di Balai Adat Melayu Kota Pekanbaru, Sabtu (5/10/2019).

Datuk Said Usman Abdullah menuturkan, langkah membentuk tim ini ditempuh karena merasa harus mendapat penjelasan dari kedua belah pihak dan tetap mengikuti proses adat. Sebab, pencabutan gelar adat memang belum pernah dilakukan oleh LAM.

"Ini masih ada tahapan lagi, Senin nanti kita akan undang pemerintah kota (Pemko) untuk memberi penjelasan walikota. Karena yang menjadi sorotan dan pertanyaan itu ketika beliau ke Kanada, padahal disini ada asap yang sangat parah," jelas dia.

Sementara itu, desakan pencabutan gelar adat Datuk Bandar Setia Amanah dari Firdaus juga mendapat tanggapan protes dari Pemuda Pancasila (PP) Kota Pekanbaru.

Menurut salah seorang perwakilan PP, pencabutan gelar ini sebaiknya tidak perlu dilakukan. Mengingat, gelar tersebut juga akan terlepas setelah jabatannya berakhir dua tahun lagi.

"Kami merupakan bagian dari masyarakat Pekanbaru, dan kami memohon LAM Pekanbaru untuk tidak mencabut gelar yang sudah diberikan walikota. Biarlah gelar itu disematkan sampai akhir masa jabatan beliau," jelas salah satu perwakilan PP ketika hadir di audiensi LAM Pekanbaru dan tokoh masyarakat.

Berbeda dengan PP Pekanbaru, GMP2R justru meminta LAM untuk mencabut gelar adat Firdaus. Desakan ini berkaitan dengan banyaknya dugaan masalah yang menimpa Firdaus.***