PEKANBARU - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pekanbaru melakukan audinsi dengan Walikota Pekanbaru terkait wisata olahraga yang rencana akan dilaksanakan pada tanggal 21 Juni sampai 23 Juni 2019.

Dalam audiensinya Ketua KONI Kota Pekanbaru, Anis Murzil memaparkan bahwa event ini merupakan kegiatan untuk menyemarakkan hari jadi kota pekanbaru yang ke 235.

Nantinya ada beberapa event yang akan disuguhkan, mulai dari kejuaraan, seperti International Dragon Boad Festifal (IDBF), deep water soloing/free climbing atau biasa disebut dengan panjat tebing.

Serta dimeriahkan dengan beberapa festival mulai dari seni silat melayu, atraksi tarung derajat, muay thai, wushu, kempo, karate, sepak raga, fusiking kompetition, taekwondo dan masih banyak lagi.

"Jadi event ini merupakan upaya KONI Pekanbaru dalam mengembangkan sektor pariwisata olahraga," kata Anis di Pekanbaru, Kamis (13/6/2019).

Dan yang paling menarik pada event kali ini yaitu kejuaraan panjat tebing.

Anis mengklaim bahwa free soloing climbing menjadi event pertama di Indonesia karena peserta tidak menggunakan alat maupun pengaman dan nantinya akan langsung jatuh ke air.

Pemilihan venue untuk turnamen ini akan di tempatkan di sungai Siak, dengan tujuan mengeksplorasi dan memperkenalkan sungai terdalam ini.

"Ini salah satu cara untuk mempubikasikan bahwa di kota pekanbaru, ada sungai terdalam Indonesia, dan ternyata bisa menjadi sarana olahraga," tambahnya.

Mendengar penuturan yang disampaikan oleh Anis, Walikota Pekanbaru, Firdaus, menyambut baik dan mendukung penuh plaksanaan event.

Ia mengatakan bahwa sungai Siak yang menjadi sungai terdalam di Indonesia mesti di eksploitasi semaksimal mungkin.

 "Ini sangat cocok untuk di kembangkan, terlebih baru pertama kali diadakan dan nanti tidak hanya diakui secara nasional namun juga dunia," kata Firdaus.

Ia juga menyarankan dalam hal ini untuk kedepannya nama event Pekanbaru Achievement Sports Tourism diganti dengan nama Festival sungai Siak, karena hampir semua kegiatan dilaksanakan di bantaran sungai.

"Jadi kedepan kita ganti menjadi Festival Sungai Siak, karena Sungai Siak masuk jalur pelayaran Internasional, kalau memakai nama itu, para pelaut maupun masyarakat luar akan mudah mengenalinya," tambahnya.

Dan untuk lokasi sport festival yang dipusatkan di cagar budaya Rumah Singgah Tuan Kadi harus ditambahkan ekspo yang bekerja sama dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Dengan begitu, bantaran sungai Siak dari jembatan satu sampai tiga akan menjadi wisata tersendiri dan akan ramai dikunjungi yang nantinya menjadi daya tarik tersendiri oleh masyarakat maupun wisatawan yang turut hadir dalam acara ini.

Mendengar arahan dari Firdaus, Anis mengatakan akan optimis dalam event yang akan diadakan di pertengahan Juni ini.

"Insyaallah dengan arahan pak wali kita akan menjadikan event olahraga ini sebagai event tahunan," tutup Anis. ***