SEMARANG - Menghadapi Persebaya Surabaya di pekan ke-19 Kompetisi Sepakbola Liga 1 2019 pada Jumat (20/9/2019) ini, PSIS Semarang harus rela pertadingan digelar tanpa penonton. Setelah Polresta Magelang tidak memberikan rekomendasi izin laga didatangi suporter kedua klub pada Selasa (17/9/2019).

Ketua Panitia Penyelenggara (Panpel) Pertandingan PSIS, Ferdinand Hindiarto, menyebut situasi ini membuat PSIS tidak hanya merugi soal hilangnya kesempatan pemain didukung pencinta klub secara langsung, setelah menjalani enam laga tandang beruntun. Namun juga secara finansial karena laga ini bisa disebut satu di antara big match yang digadang-gadang memberikan pemasukan tiket yang besar.

''Laga tanpa penonton Ini bukan kehendak panpel dan manajemen PSIS. Kami mengalami kerugian. secara tim tidak mendapat dukungan langsung dari penonton dan dari sisi manajemen pemasukan tiket penonton tidak ada,'' kata Ferdinand di kantor PSIS, Jalan Semeru Dalam Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang, Rabu (18/9).

''Terkait laga ini kami juga masih harus ada pengeluaran sewa stadion dan sebagainya. Sedangkan pemasukan nol. Kalau berapa nominal kerugian secara total, jika berkaca laga lawan Persib Bandung (pekan ke-10) pendapatan kotor ada Rp 1 milyar belum dipotong biaya, kalau acuannya kapasitas penuh,'' lanjut pria yang juga dosen Psikologi Unika Soegijapranata Semarang ini.

Keputusan laga PSIS menjamu Persebaya tanpa penonton ini juga tertuang pada imbauan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi dalam surat bernomor 331/LIB/IX/2019. Imbauannya sama yakni tidak menginginkan kedua suporter datang ke Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, pada Jumat pukul 15.30 WIB sesuai dengan kesepakatan PSIS dengan kepolisian setempat.

''Tentu, sesuatu yang berat dan tidak mengenakkan bagi kita semua. Kami memahami kekecewaan suporter kedua tim khususnya suporter Semarang yang ingin memberikan dukungan. Apapun situasinya kami hadapi, kami menghormati keputusan yang dikeluarkan Kapolresta Magelang. Beliau-beliau punya cara menganalisis situasi, potensi, dan risiko. Kami hormati karena izin merupakan kewenangan pihak keamanan,'' ungkap Ferdinand.

''Kami juga tidak bisa membandingkan kenapa musim lalu laga PSIS melawan Persebaya di Magelang bisa dilaksanakan dengan adanya penonton dan berjalan lancar. Situasi dan analisisnya mungkin berbeda. Alasannya semua ada di pihak keamanan. Menghormati secara kongkret, kami imbau agar suporter kedua tim tidak perlu hadir di stadion dan memberikan dukungan berupa doa dari melihat siaran langsung di televisi,'' imbuhnya. ***