SELATPANJANG - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Meranti, menggelar rapat bersama dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, dan RSUD Kepulauan Meranti. Pertemuan membahas soal kabut asap di wilayah Kepulauan Meranti. Jumat (13/9/2019) di ruang Komisi III DPRD Kepulauan Meranti.

Rapat dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kepulauan Meranti, Basiran SE, MM, didampingi Anggota Komisi III Hafizan Abbas, dan Abdul Azis. Dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kepulauan Meranti, Drs, H, Nuriman Khair, diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Syafrizal, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Said Asmaruddin, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) drg. Ruswita, dan Kepala RSUD Kepulauan Meranti.

Ketua Komisi III DPRD Kepulauan Meranti, Basiran mengatakan, dalam rapat bersama tersebut, pihak Komisi III mendengarkan penyampaian dari masing-masing dinas terkait apa yang sudah dilakukan dan apa rencana yang akan dilakukan terkait kabut asap yang mulai menyelimuti wilayah Kepulauan Meranti.

"Hasil rapat disimpulkan bahwa, guna mengantisipasi dampak kabut asap, seluruh masyarakat harus disalurkan masker, terutama daerah yang terkena dampak asap tebal. Kemudian, terhadap daerah yang memiliki tingkat kabut asap yang tebal, Komisi III merekomendasikan sekolah di daerah tersebut diliburkan, terutama tingkat PAUD," ungkap Basiran, dikonfirmasi usai rapat.

Dijelaskan Kabid Dikdas Disdikbud Kepulauan Meranti, Syafrizal, bahwa jumlah siswa tingkat SD dan SMP di bawah naungan Dinas Pendidikan Kepulauan Meranti sebanyak 27.000 orang.

Sebelumnya, kata Syafrizal, pihak Disdikbud Kepulauan Meranti juga sudah menerima surat dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau terkait rekomendasi libur sekolah jika kabut asap tebal. Namun, Disdik masih menunggu konfirmasi dari Dinas Kesehatan, karena yang menyatakan layak atau tidak kondisi cuaca untuk beraktifitas, adalah pihak Dinkes.

"Kita dari Dinas Pendidikan Kepulauan Meranti juga sudah menginformasikan ke para Kepala Sekolah, agar meliburkan siswanya apabila kabut asap menebal di daerah tersebut," ujarnya.

Sementara pihak Dinkes Kepulauan Meranti, seperti dikatakan Kadinkes drg. Ruswita, berdasarkan koordinasi dengan pihak Dinkes Provinsi Riau, pihak Dinkes Kepulauan Meranti sudah menginstruksikan seluruh puskesmas merawat masyarakat yang terkena dampak kesehatan dari kabut asap. Dinkes dan Puskesmas juga menyediakan masker untuk masyarakat.

"Pihak Dinkes Kepulauan Meranti sudah berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Riau terkait tidak memiliki alat ISPU. Solusi yang diberikan oleh Dinkes Provinsi Riau yakni melihat status dari BMKG Provinsi Riau," jelas dia.

Disamping itu, Kepala DLH Kepulauan Meranti, Said Asmaruddin mengaku pihaknya tidak bisa mengambil kebijakan karena di Kabupaten Kepulauan Meranti tidak memiliki alat pengukur ISPU.

"Pengadaan ISPU ini sebenarnya sudah diajukan sejak tahun 2015 lalu, namun dibatalkan hingga saat ini. Dengan alasan tidak mendesak," ujar Said, yang berharap agar alat pengukur ISPU segera ada di Kepulauan Meranti. (rls)