JAKARTA - La Nyalla Mahmud Mattalitti terpilih menjadi Ketua DPD RI periode 2019-2024. Setelah dilakukan voting dengan mendapatkan 47 suara sah dari 134 suara yang hadir, di Gedung Nusantara V Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019.

La Nyala Mattalitti terpilih menjadi Ketua DPD RI melalui voting setelah 4 (empat) Pimpinan DPD RI Terpilih yaitu Mahyudin, Nono Sampono, Sultan Bachtiar Najamudi, dan La Nyalla Mahmud Mattalitti tidak menemukan kesepakatan melalui musyawarah untuk menentukan Ketua DPD RI.

Setelah dilakukan voting, La Nyalla menjadi Ketua setelah mendapatkan 47 suara, sedangkan Nono Sampono mendapatkan 40 suara menjadi Wakil Ketua I, Mahyudin dengan 28 suara Menjadi Wakil Ketua II, dan Sultan Bahtiar 18 suara menjadi Wakil Ketua III, dan 1 suara abstain.

Setelah voting dan disahkan pada Sidang Paripurna, Pimpinan DPD RI terpilih langsung ditetapkan dan dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali pada dan dilanjutkan penyerahan palu sidang secara simbolik dari Pimpinan Sementara kepada Pimpinan terpilih.

"Saya bersyukur pemilihan Pimpinan DPD selesai dan berjalan demokratis. Mulai sekarang saya siap bekerja sama dengan pimpinan dan seluruh anggota, untuk bersama-sama melanjutkan marwah DPD RI. Kita akan membangun soliditas lembaga dan bersinergi bersama membangun DPD RI yang memperjuangankan aspirasi masyarakat daerah," ujar La Nyalla dalam sambutan perdananya sebagai Ketua DPD RI.

Masih kata La Nyalla, untuk mempertahankan capaian dan untuk melakukan pembenahan serta meningkatkan mekanisme kerja. DPD RI harus membangun sinergi dengan daerah, serta aktif dalam melihat permasalahan daerah.

"Bersinergi dan aktif melihat permasalahan daerah menjadi perhatian setiap anggota DPD RI baik sebagai representasi kelembagaan dan perseorangan. Selain itu, perlu juga membangun sinergi dengan Lembaga MPR, DPR, Eksekutif dan lembaga lainnya. DPD harus berpihak kepada daerah dan hadir dalam setiap pengambilan keputusan di pusat yang berpihak kepada daerah. Saya mendorong DPD untuk mampu mewujudkan parlemen yang modern aspiratif dan transformatif," tukas senator asal Jawa Timur tersebut.

Sebelumnya, Sidang Paripurna DPD RI telah melakukan pengesahan jadwal acara Sidang DPD RI awal masa jabatan 2019-2024. Sidang Paripurna tersebut dipimpim oleh Sabam Sirait Senator dari DKI yang merupakan anggota tertua, dan Jialyka Maharani Senator dari Sumatera Selatan sebagai anggota termuda. "Untuk memandu agenda dan kegiatan kita pada awal masa jabatan, sebelum alat-alat kelengkapan dibentuk, kita perlu menetapkan jadwal persidangan DPD awal masa jabatan," ucap Jialyka. Sidang paripurna ke-2 ini, lanjutnya, adalah Sidang Paripurna yang diselenggarakan untuk mengawali tugas-tugas DPD RI selama periode tahun 2019-2024. Semoga kelembagaan DPD RI dalam rangka memperjuangkan aspirasi masyarakat dan daerah selama periode 5 tahun kedepan.

"Kita juga berharap pada periode ke-4 ini hadirnya kelembagaan DPD dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, dapat lebih memberi arti bagi kepentingan masyarakat dan daerah," pungkasnya.***