BENGKALIS - Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn.) Dr. Moeldoko, melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bengkalis, tepatnya di Desa Sungai Nibung Kecamatan Siak Kecil, Jumat (22/2/2019).

Turut mendampingi Kepala Staf Presiden, Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia Ir. Nazir foead, Gubernur Riau H. Syamsuar, Bupati Pelalawan M. Harris, Pelaksana Tugas Bupati Siak H. Alfedri.

Selain Sekretaris Daerah H Bustami HY, ikut mendampingi Bupati Amril Mukminin menyambut kedatangan Moeldoko diantaranya Ketua MKA LAMR Kabupaten Bengkalis Datuk Sri H Zainuddin Yusuf, Ketua DPH LAMR Kabupaten Bengkalis Datuk Sri H Sofyan Said.

Kemudian, anggota DPRD Riau asal Kabupaten Bengkalis Abdul Vattah, Kajari Bengkalis Heru Winoto dan Camat Siak Kecil M Fadlul Wadji.

Sebelum melakukan kunjungan kerja di kabupaten yang memiliki ikon Ikan Terubuk itu, awalnya rombongan melakukan kunjungan kerja di Kota Dumai dan Siak, selanjutnya bersama Kepala BRG dan Gubernur Riau menuju ke Kecamatan Siak Kecil

Tujuan utama dari kunjungan dari mantan Panglima TNI tersebut yakni untuk melakukan silaturahmi dan mendengarkan berbagai keluhan dan permasalahan dari para masyarakat Kabupaten Bengkalis serta untuk melakukan penyerahan bantuan alat pemadam kebakaran, penyerahan KTP elektronik, penyerahan premi asuransi untuk para nelayan, serta penyerahan beras rastra.

Sesampainya di Desa Sungai Nibung dengan menggunakan kendaraan roda empat Kepala Staf Kepresidenan disambut oleh ratusan siswa-siswi dengan mengibarkan bendera merah putih, kemudian dilanjutkan dengan tabuhan kompang, pemberian tanjak, pengalungan karangan bunga, serta atraksi silat dari warga masyarakat Desa Sungai Nibung

https://www.goriau.com/assets/imgbank/24022019/amril1jpg-7839.jpg

Satu persatu masyarakat yang hadir pada acara tersebut bersalaman serta mengajak swafoto dengan Moeldoko, meskipun sempat dihalangi oleh tim pengamanan, tetapi tidak menyurutkan antusias masyarakat untuk bersalaman dan menyapa Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia tersebut.

Moeldoko sangat senang dan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis atas sambutan hangat kepadanya beserta rombongan.

Pada kesempatan itu, Moeldoko selaku perwakilan Pemerintah Pusat menceritakan pengalamannya menuju ke Bengkalis, menurutnya, seluruh lahan di kawasan Riau ini, bisa dikembangkan dan menjadi masa depan yang baik di Indonesia.

Kepala Staf Kepresidenan itu, juga mengajak seluruh masyarakat yang hadir saat itu untuk mensukseskan pesta demokrasi di Indonesia.

“Jangan mudah terpecah belah dan jangan mudah mengonsumsi berita hoax,” ujarnya.

Selepas menghadiri acara kanal bloking, restorasi gambut, serta mengikuti acara bersama petani di Kota Dumai, Kabupaten Siak dan Kabupaten Bengkalis, Moeldoko menghadiri undangan jamuan makan malam sekaligus bersilaturahmi dengan Gubernur Riau Syamsuar serta seluruh Walikota dan Bupati se-Riau di Aula Serindit Gubernuran, Jumat malam (22/2/2019).

Hadir Anggota Forkopimda Provinsi Riau, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, tokoh masyarakat Riau Wan Thamrin Hasyim, Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Azhar dan Ketua Harian Syahrir. Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hizaji. Bupati Bengkalis yang diwakili Asisten Perekonomian H. Heri Indra serta Bupati/walikota se-Provinsi Riau.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/24022019/amril2jpg-7838.jpg

Kegiatan ini juga merupakan kegiatan perdana Gubernur Riau selepas dilantik oPresiden Jokowi. Pada kesempatan yang sama, dihadapan Moeldoko, Syamsuar menyampaikan beberapa harapan diantaranya terkait bencana asap, percepatan pembangunan Provinsi Riau, peremajaan kelapa dan perhatian terhadap pulau terluar.

"Saat ini di Riau sedang terjadi beberapa titik kebakaran. Tetapi Alhamdulilah dapat segera diatasi, dan selama perjalanan tadi tidak diganggu kabut asap. Dan kami sudah melakukan penyuluhan kepada masyarakat, agar siap siaga. Selama 3 tahun Provinsi Riau dijauhkan dengan bencana asap," ucap Gubri.

Selanjutnya, Gubri melaporkan bahwa Riau sebagai penghasil minyak terbesar di Indonesia, selain itu, juga sebagai penghasil sawit dan sagu terbanyak di Indonesia, serta penghasil kelapa, karet dan padi

''Kami berharap melalui bapak, agar disampaikan kepada Presiden, bahwa di Provinsi Riau sedang dilaksanakan peremajaan sawit di beberapa tempat. Kami mengharapkan dukungan peremajaan kelapa yang luasnya lebih dari 100 ribu hektar," sambungnya.

Gubri juga melaporkan bahwa di Provinsi Riau, terdapat 4 pulau yang lokasinya berbatasan dan perlu perhatian secara khusus terkait abrasi yang tinggi dan kedepan empat pulau ini dapat penanganan dari pusat yang selanjutnya dapat meningkatkan perekonomian.

Infrastruktur yang ada di provinsi mohon dapat dilanjutkan melalui bapak. Tentunya semoga di bawah pemerintahan pak Jokowi ini, dapat memenuhi harapan rakyat dan semoga Riau akan semakin maju ke depan.

Menanggapi apa yang disampaikan Gubernur Riau, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan apresiasi kepada Pejabat di Riau yang sangat aktif berkoordinasi dengan staf presiden.

"Intinya di jaman sekarang ini, yang kita butuhkan adalah kolaborasi yang lebih dari koordinasi. Kolaborasi menyangkut tindakan. Kedepannya kita harus sering berkolaborasi dalam setiap kegiatan agar terciptanya percepatan perkembangan pembangunan,'' tuturnya.

Selanjutnya apa yang menjadi masukan dari Gubernur Riau, akan kami sampaikan kepada pimpinan. Terlebih Presiden sangat memperhatikan daerah terdepan dan terluar.

"Saya juga sudah berdiskusi dengan Gubernur dan Bupati, jika seandainya pulau Rupat dijadikan etalase terdepan di Provinsi Riau, setelah diperbaiki infrastruktur, saya yakin akan semakin tinggi mobilitas manusia dan juga mobilitasi barang," lanjutnya

Tentang asap, Moeldoko mengajak agar bekerja sunguh-sungguh menghadapi ini, dan bersama- sama memikirkan penyelesaiannya.

Moeldoko mengakui, bahwa dirinya siap mengkoordinasikan dan siap menjadi jembatan agar koordinasi serta komunikasi dapat berjalan dengan baik.

Diakhir penyampaiannya, Kepala Staf Kepresidenan mengungkapkan bahwa akan ada 3 perbaikan kedepannya. Diantaranya, infrastruktur, sumber daya manusia dan perubahan struktur dalam organisasi, yang diharapkan kedepanya akan menjadi lebih efektif dan efisien. ail/inf