SIAK SRI INDRAPURA - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di kecamatan Dayun, Siak, Riau tak kunjung padam hingga Senin (29/7/2019). Titik api menyebar di KM 79-80 yang berdekatan dengan pompa minyak Badan Operasional Bersama (BOB) PT Bumi Siak Pusako (BSP) - Pertamina Hulu.

Hingga petang ini, Dayun masih diselimuti kabut asap sebab bekas kebakaran lahan minggu lalu, di Km 69 dan 72 Dayun kembali menimbulkan asap dan begitu cepat menyebar ke semak belukar di sekitarnya. 

Kedalaman gambut pada areal yang terbakar saat ini juga terbilang dalam, sekitar 3-4 meter. Sehingga menyulitkan petugas pemadaman untuk mengejar kepala api. Para petugas kerap terperosok saat berjibaku menyemprotkan air ke areal yang terbakar.

Kepala Bidang Damkar BPBD Siak Irwan Pryatna terperosok saat memadamkan api, separuh badannya terkubur. Petugas Damkar yang mengetahui langsung membantu mengeluarkan Irwan dari kubangan gambut itu.

"Saya sedih saat melihat pokok-pokok sawit yang sudah gosong, asap seakan keluar dari dalam tanah, bau ranting terakar menyengat hidung, mata berair terkena asap. Hati saya sedih sekali saat saya pendarkan pandangan ke sekeliling, padahal separuh badan saya ada di dalam tanah yang mengeluarkan asap itu," kata Irwan.

Menurut Irwan, kalau hanya sekadar panas, mata berair kena asap dan penciuman dipenuhi aroma ranting terbakar itu sudah biasa. Namun yang membuatnya sedih justru tidak rela melihat hamparan-hamparan kebun masyarakat itu terbakar sia-sia.

Irwan pun menyadari tdak hanya dia seorang yang mengalami terperosok setengah badan ke dalam gambut panas. Danramil 03/Dayun Mayor Inf Suratno pun terperosok separuh badan di lokasi Karhutla Km 79 Dayun itu, Minggu (28/7/2019).

Irwan merasakan pemadaman di Dayun sangat menantang. Saking sulitnya medan yang ditempuh, pihaknya memohonkan bantuan water bombing kepada BPBD Provinsi. Hingga Senin ini, sudah 3 kali helikopter BPBD Riau melakukan water bombing namun api masih menjalar.

"Saya menghimbaulah kepada seluruh warga, berhentilah membuka lahan dengan cara membakar. Karena gambut sangat dalam, api bisa menjalar dari dalam," kata dia.

Selain itu, Camat Dayun Ricko Riyanto juga turun ke lokasi Karhutla. Ia bergabung dengan tim Damkar yang sedang bekerja. Ia langsung berkoordinasi dengan kepolisian, BPBD dan Masyarakat Peduli Api. "Ya saya ada di lokasi. Karena perlu semua pihak bersinergi untuk memadamkan api yang menjalar sejak kemarin di Dayun ini," kata dia.

Ricko juga menilai petugas dari berbagai instansi sangat bekerja ekstra untuk mengupayakan pemadaman. Mereka bekerja dengan risiko yang sangat tinggi.

"Selain asap, panasnya lokasi kebakaran membuat petugas bisa dehidrasi. Saya salut dengan mereka yang berkemampuan menghadapi kobaran api di tengah lahan dan hutan," kata dia.

Ricko juga sudah menghimbau kepala kampung dan masyarakat kampung yang ada di Dayun untuk tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan. ***