JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meyakini operasi pasar yang digelar secara serentak di sejumlah kota di Indonesia akan menurunkan harga bawang putih di tingkat konsumen.

''(Maksimal harga) Rp30 ribu per kg di tingkat konsumen,'' kata Amran saat operasi pasar di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Ahad (5/5), seperti dikutip dari kumparan.com.

Dia tak mau tahu berapa harga yang dipatok oleh importir kepada pedagang. Yang jelas, Amran ingin bahwa harga dapat terjangkau oleh masyarakat.

''Rahasia mereka (harga ke pedagang). Kami terima laporan di konsumen maksimal Rp30 ribu. Era terbuka, kalau masih ada harga seperti sekarang, laporkan,'' ucapnya.

Operasi pasar serentak ini tak hanya diselenggarakan di Jakarta, namun juga di sejumlah kota lainnya, di antaranya Surabaya, Medan dan Makassar.

''Serentak. Importir langsung operasi pasar karena langsung jual harga di bawah. Pasti turun,'' kata Amran.

Dalam rangka menyambut Ramadhan ini, setidaknya ada 100 ribu ton bawang putih impor dari China. Harapannya jumlah tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan menurunkan harga.

''Kami siapkan 100 ribu ton lebih bulan Ramadhan, padahal kebutuhan hanya 50 ribu ton. Karena itu, kami minta, seluruh importir harus bertanggung jawab harga turun, dari Rp46 ribu per kg menjadi Rp25 ribu per kg,'' tegasnya.

Rp100.000/Kg

Keyakinan Mentan Amran Sulaiman bahwa harga bawang pasti turun dan tidak boleh melebihi Rp30.000/kg, ternyata tidak terbukti Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Sebab di daerah ini, masyarakat membeli bawang putih Rp80.000 hingga Rp100.000/kg.

Pantauan Goriau.com di Pasar Rakyat Telukkuantan, harga bawang putih dengan kualitas bagus mencapai Rp100 ribu per kg. Kualitas kurang bagus, paling murah harganya Rp80 ribu per kg.

''Kalau Rp80 ribu per kg, itu yang tidak bagus,'' ujar Nurul, seorang ibu rumah tangga yang berbelanja di Pasar Rakyat, Ahad (5/5/2019) pagi.

Mahalnya harga bawang putih diakui oleh Azhar, Kepala Diskopdagrin UKM Kuansing. Menurutnya, melonjaknya harga bawang putih tidak hanya terjadi di Kuansing, tapi juga di seluruh kabupaten dan kota di Riau.

''Pasokan bawang putih dari luar berkurang dari biasanya, sehingga sulit didapat oleh pedagang. Akibatnya, harga pun melonjak,'' ujar Azhar.

Diskopdagrin UKM Kuansing telah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi UKM Perdagangan Riau menyangkut tingginya harga bawang putih.

''Besok akan kita surati secara resmi dan provinsi yang akan meneruskan ke pusat. Semoga pemerintah pusat memberikan solusi secepatnya,'' pungkas Azhar.***