TELUKKUANTAN - Tidak jelasnya nasib tenaga eks honorer di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau menjadi polemik dan merongrong pemerintahan Mursini - Halim. Begitu juga dengan tidak jelasnya jumlah honorer yang akan diangkat pada tahun 2017 ini.

Menurut Anggota DPRD Kuansing, Rosi Atali, pemerintah tidak jujur dalam perekrutan tenaga honorer. Hal itu tergambar saat hearing beberapa waktu lalu, dimana Sekda Muharlius tidak mampu menjabarkan berapa banyak honorer yang akan diangkat.

"Ada yang bilang 7.000, ada 6.300 dan ada 4.000. Ini kan masih simpang siur," ucap Rosi.

Setelah itu, lanjut dia, pemerintah hanya mengusulkan 357 honorer untuk diangkat pada tahun 2017. Selaku wakil rakyat, Rosi bersama tim Banggar DPRD sangat kaget.

"Apalagi, tenaga pendidik dan tenaga kesehatan tidak ada dalam daftar tersebut. Padahal, mereka sudah lama bekerja," ujar Rosi.

Hal itu pula lah yang membuat 22 anggota dewan tidak hadir pada sidang paripurna dengan agenda pendapat akhir APBD-P 2017, Senin (6/11/2017) pagi jelang siang.

Senada dengan itu, Jefri Antoni, ST menyatakan bahwa dirinya tak hadir paripurna dikarenakan tidak diakomodirnya kepentingan masyarakat.

"Terutama tenaga honorer ini. Mereka sudah lama bekerja, tapi tidak ada kepastian dari pemerintah. Nah, sekarang tiba ada pengangkatan, guru honorer tak ada, sedangkan anggarannya ada," ujar Jefri.

Dari informasi yang dirangkum GoRiau.com, Bupati Kuansing berencana mengangkat 6.300 orang pada 2017 ini. Jumlah tersebut berasal dari tenaga honorer yang lama dan adanya tambahan.

"Kita sudah ajukan ke DPRD, tapi belum ada jawaban. Sebenarnya, kita fleksibel saja. Berapa maunya, DPRD akan kita ikuti. Kalau kawan-kawan inginnya berapa, bisa kita seleksi," ujar Bupati Kuansing Mursini di Gedung Dewan, Senin (6/11/2017) siang.

Dikatakan Mursini, banyaknya lamaran yang masuk ke Pemda menjadi dasar Pengajuan tenaga honorer. "Jumlahnya banyak yang melamar, makanya kita ajukan," tegasnya.

Saat ditanya kenapa pengajuan tenaga kontrak tak didasarkan pada analisa kebutuhan pegawai? Mursini menjawab itu hanya menjadi bahan pertimbangan.

"Ya, itu akan menjadi bahan pertimbangan," ujar Mursini.***