JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, mengaku geram dan menyesalkan ada yang masih ribut soal penutupan Hotel-Griya Pijat Alexis.

Menurutnya polemik itu terjadi juga karena tidak ditindaklanjuti untuk kepastian hukum.

"Polemik tanpa akhir itu justru berdampak buruk bagi generasi milenial. Saya sesali polemik itu. Harusnya pihak-pihak berkepentingan dan berwenang menindaklanjutinya untuk proses hukum," ujar Taufik usai membuka acara Gathering Wartawan Parlemen, Jumat (3/11/2017) di Purwokerto Jawa Tengah.

Taufik Kurniawan juga menegaskan, tiidaklah elok saling ancam buka-bukaan tapi tidak diikuti kepastian hukum.

Bagi politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu, pembiaran polemik itu berdampak buruk bagi remaja generasi milenial yang mengakses atau upload-upload lalu di-download terkait "isi perut" Alexis kendati belum diketahui kebenarannya.

Artinya, ia menjelaskan, kepastian hukum itu dibutuhkan bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Mulai alasan tidak diperpanjangnya perijinan, dilanjutkan proses hukum untuk memastikan benar tidaknya pelanggaran seperti prostitusi atau peredaran narkoba, hingga menyeret pemilik lokasi ke ranah hukum.

Hotel & Griya Pijat Alexis di bilangan Pademangan, Jakarta Utara, dihentikan operasionalnya lantaran tidak diperpanjang ijin yang habis masa berlaku September 2017 oleh Dinas Pariwisata dalam pelayanan satu atap Pemprov DKI Jakarta Cq Gubernur Anies Baswedan & Wagub Sandiaga Uno.

Hal ini ditanggapi kuasa hukum Alexis, Novi SH & Fajri SH, yang mengakui ada stigma buruk di masyarakat terkait prostitusi & peredaran narkoba kendati tidak diakui sehingga memohon Pemprov Jakarta meninjau ulang kebijakan penyetopan ijin.***