PEKANBARU - Polisi menutup akses masuk ke Kota Pekanbaru sebelum dan setelah masa larangan mudik Idul Fitri atau Lebaran. Penutupan dilakukan setelah kasus COVID-19 meningkat sebulan terakhir.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Nandang, mengatakan penutupan dilakukan di titik-titik masuk. Ada empat titik yang akan ditutup dan dijaga ketat agar tidak ada warga luar Pekanbaru melintas.

"Mulai 12 April kemarin kami sudah sekat di pintu-pintu masuk ke Pekanbaru. Pintu masuk kami perketat jelang memasuki jadwal mudik 6-17 Mei," kata Nandang, seperti dilansir GoNews.co dari Detik.com, Rabu (5/5/2021).

Nandang mengatakan mudik lebaran resmi dilarang oleh pemerintah. Seluruh aktivitas yang berkaitan mudik akan disetop hingga diminta putar balik.

"Dari data kasus Covid-19 Riau ini sangat tinggi dan itu ada di Pekanbaru. Makanya kami pastikan tidak ada mudik, termasuk mudik-mudik lokal juga tidak ada, mohon maaf yang dari luar Pekanbaru akan kami suruh putar balik," katanya.

Empat titik penyekatan itu ialah Kulim, Garuda Sakti, Rumbai dan Kubang. Warga dari kabupaten lain yang hendak membeli baju baru juga disuruh putar balik.

"Kota Pekanbaru akan lakukan penyekatan di empat titik, baik itu mudik lokal, nasional dan internasional kita tidak izinkan. Pintu-pintu masuk ini kuncinya. Bukan hanya mudik, orang dari Siak (luar Pekanbaru) saja kita suruh putar balik. Alasan mau beli baju Lebaran, tidak ada itu, kita stetilkan di Pekanbaru ini, kita tidak terima pemudik," katanya.

Nandang memastikan pihaknya telah memberi imbauan larangan mudik dari pintu ke pintu. Upaya ini, dinilai lebih efektif untuk mencegah tidak melakukan mudik.

"Bukan penyekatan saja, sekarang anggota Bhabin, Kapolsek udah berjalan sampaikan larangan mudik door to door ke rumah warga," katanya.

Nandang mengaku tetap berkomitmen melarang warga mudik Lebaran. Dia menegaskan tak ada istilah mudik saat Lebaran 2021.

"Tidak ada mudik. Mudik-mudik lokal juga tidak ada, kita sekat semua. Kita tegaskan tidak ada mudik, karena ini demi keselamatan rakyat semua, keselanatan rakyat lebih utama," katanya.

"Modus jalan-jalan, mudik, intinya kalau tidak berkepentingan tidak kami izinkan masuk. Begitu juga keluar, kami suruh putar balik," sambung Nandang.***