PEKANBARU - Amoxicillin mengandung bahan-bahan yang efektif untuk mengobati infeksi akibat bakteri. Namun perlu diingat, Amoxicilin termasuk jenis obat keras, karena itu pemakaiannya memerlukan resep dokter.

Bila tanpa resep dokter dan dikonsumsi secara sembarangan, bisa menimbulkan berbagai efek samping yang membahayakan bagi kesehatan.

Dikutip Merdeka.com yang melansir Liputan6.com, berikut fungsi obat Amoxicillin serta efek samping yang perlu diketahui.

Mengenal Amoxicillin

Sebelum memahami fungsi obat Amoxicillin, akan lebih baik jika mengetahui obat Amoxicillin terlebih dahulu. Obat Amoxicillin merupakan obat antibiotik yang digunakan untuk membantu mengobati infeksi bakteri yang menyebabkan penyakit dalam tubuh. Selain itu, Amoxicillin juga diracik dengan bahan-bahan yang bisa membantu mengurangi gejala tukak atau luka lambung maupun susu yang disebabkan oleh bakteri H. pylori.

Nama Amoxicillin merupakan nama generik yang diproduksi oleh banyak perusahaan farmasi. Biasanya obat Amoxicillin diproduksi dalam bentuk kaplet, kapsul, sirup kering, hingga injeksi. Karena digunakan untuk mengobati infeksi atau melawan pertumbuhan bakteri penyebab penyakit, maka obat Amoxicillin ini tidak bisa digunakan untuk mengobati penyakit akibat infeksi virus maupun jamur. Setidaknya, sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan kemampuan Amoxicillin untuk mengatasi penyakit akibat infeksi virus dan jamur.

Fungsi Amoxicillin

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan obat Amoxicillin dan karakteristiknya, selanjutnya akan dijelaskan fungsi obat Amoxicillin untuk mengobati penyakit. Seperti diketahui, obat Amoxicillin berfungsi untuk meredakan gejala nyeri ringan hingga sedang khususnya yang berhubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dan dismenore primer. Selain itu, fungsi obat Amoxicillin juga berguna untuk mengurangi rasa nyeri akibat trauma, nyeri otot, juga nyeri pasca operasi.

Obat Amoxicillin akan bekerja menghambat pertumbuhan dinding sel bakteri sehingga dapat membunuh bakteri yang menginfeksi di dalam tubuh. Dalam penggunaannya, Amoxicillin bisa dikombinasikan dengan jenis obat lainnya untuk membantu mengatasi gejala penyakit yang diderita. Namun, konsumsi obat Amoxicillin perlu dilakukan dengan dosis yang tepat. Jika dikonsumsi sembarangan, maka bisa menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap obat sehingga mampu menurunkan efektivitas obat tersebut.

Obat Amoxicillin biasanya sering diberikan pada penderita penyakit abses gigi, infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, infeksi pada mulut, faringitis/sakit tenggorokan, gonore, infeksi H.Pylori, tonsilitis, hingga infeksi saluran pernapasan, pneumonia.

Aturan Penggunaan

Setelah mengetahui fungsi obat Amoxicillin dalam proses penyembuhan penyakit, selanjutnya perlu diketahui aturan penggunaan obat Amoxicillin secara tepat. Berikut beberapa aturan penggunaan obat Amoxicillin yang perlu diperhatikan:

Dewasa: 250-500 mg setiap 8 jam atau 500-875 mg setiap 12 jam.

Anak: berat badan kurang dari 40 kg dapat mengonsumsi 40-90 mg/kg dalam 2-3 dosis terbagi.

Amoxicillin bentuk injeksi: 500 mg setiap 8 jam secara Intramuskular atau Intravena.

Obat Amoxicillin dapat dikonsumsi maksimal 3 gram/hari.

Aturan konsumsi obat Amoxicillin tersebut harus digunakan dengan baik sesuai dengan dosis dan takaran masing-masing pasiennya. Jika tidak diperhatikan, maka bisa menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap obat dan penyakit pun sulit untuk disembuhkan. Untuk itu, agar fungsi obat Amoxicillin dapat bekerja secara efektif sebaiknya gunakan sesuai dosis dan aturan yang tepat.

Efek Samping

Setelah mengetahui fungsi obat Amoxicillin beserta aturan penggunaannya yang tepat, selanjutnya perlu diketahui pula efek samping dari obat Amoxicillin yang terjadi pada tubuh. Seperti diketahui, bahwa konsumsi berbagai jenis obat kerap menimbulkan reaksi tertentu di dalam tubuh. Begitu pula dengan penggunaan obat Amoxicillin.

Konsumsi obat Amoxicillin dapat menimbulkan beberapa efek samping bagi pasiennya. Mulai dari mual, muntah, diare, ruam, pusing, hingga perubahan warna pada gigi. Sebagian gejala yang timbul dapat ditolerir, namun jika kondisi terus memburuk akan lebih baik untuk menghentikan penggunaan obat sesegera mungkin. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kondisi yang semakin parah hingga dapat mengganggu kesehatan.

Untuk itu, kembali lagi obat Amoxicillin tergolong sebagai obat keras sehingga penggunaannya tidak boleh sembarangan. Maka konsumsi obat jenis ini harus mendapatkan persetujuan dan petunjuk dari dokter terlebih dahulu. Hal ini dilakukan guna mengurangi risiko terjadinya efek samping yang parah setelah mengonsumsinya.***