PEKANBARU - Untuk mengantisipasi tidak terulangnya kembali kasus tindak pidana perbankan, tindakan fraud dengan membobol rekening nasabah di Bank Riau Kepri (BRK), manajemen BRK sudah memberlakukan finger print, untuk membuka kunci atau password, tanpa menggunakan kode yang biasa digunakan.

Direktur Utama PT Bank Riau Kepri, Andi Buchori, menjelaskan kasus yang terjadi terhadap nasabah BRK di Pasir Pangaraian ini, karena kelalaian dari pimpinan cabang BRK Pasir Pangaraian yang memberikan password terhadap teler yang dipercayanya. Dan akibatnya teler tersebut melakukan tindakan mengambil uang nasabah.

"Dengan kasus yang dilaporkan menjadi pembelajaran agar tidak terulang kembali selain ada niat juga ada kesemptan. Pada saat ini dari sisi kesempatannya, dilaporkan agar ada efek jeranya. Sekarang kesempatan itu agar tidak terjadi, kita mengganti sistem finger print, sehingga tidak bisa lagi oleh sipelaku itu memiliki password yang dimiliki oleh atasannya. Makanya atasannya juga ikut terlapor dan bahkan jadi tersangka. Karena atasanya menyerahkan password, dan disalahgunakan," ujar Andi Buchori, Rabu (31/3/2021).

"Dan ini menjadi pembelajaran bagi atasannya, agar tidak mudah menyerahkan password sendiri. Tapi kejadian itu mudah-mudahan tidak dilakukan lagi, karena secara sistem kita tidak lagi menggunakan cara-cara manual dengan password, tapi dengan finger print, kecuali dia meminjamkan jarinya, dicopot dulu oleh sipelaku," ujar Andi, yang juga didampingi, pimpinan divisi hukum, Restu, dan Direktur dana dan jasa, Suharto.

Dijelaskan Andi Buchari, dalam kasus dua eks karyawan BRK di Pasir Pangaraian yang terjadi tanun 2012 hingga 2016 tersebut, pihaknyalah yang melaporkan ke pihak aparat kepolisian. Agar kedepannya nasabah BRK semakin percaya dalam menyimpan uangnya di BRK. Dan jika terjadi kecurangan pihaknya akan langsung menyelesaikannya dengan baik, dan setiap rupiah uang nasabah bisa terselamatkan.

"Justru kami melaporkan secara sengaja kepada aparat kepolisian, bagi kami menjaga kepercayaan bagi nasabah, supaya lebih nyaman lagi setiap rupiah yang dipercayakan dikelola dengan sebaiknya di BRK. Jika terjadi kecurangan, kami tidak ragu-ragu memproses dengan tegas, siapapun yang melakukan kecurangan karyawannya diberhentikan. Tidak cukup pemberhentian tapi menyelematkan uang nasabah," katanya. ***