PADANG, GORIAU.COM - Pembangunan jalur kereta api lintas Sumatera dikebut dalam lima tahun ini. Pembangunan jalur angkutan massal itu akan menghubungkan Sumatera Utara sampai Lampung. Panjang jalur kereta api yang bakal diaktifkan sepanjang 1.400 kilometer. Hanya dua provinsi di Pulau Sumatera yang tidak dilewati kereta api trans Sumatera tersebut, yakni Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.

''Barusan Menhub RI Ignasius Jonan dengan 5 gubernur di sumatera mengadakan pertemuan di Padang guna membahas rencana jalur kereta api. Nyambung dari Sumut sampai ke Lampung,'' ujar Kepala Biro Humas Pemprov Riau Yoserizal Zein kepada wartawan kemarin di ruang kerjanya. Menhub menyebutkan, saat ini ada jalur yang terputus di Sumut yakni di Rantauprapat sampai Kertapati. Dalam waktu dekat ini, jalur itu akan disatukan kembali.

Jonan mengaku tak ada permintaan khusus dari kepala daerah untuk menyambungkan rute kereta api tersebut. Bahkan dalam pertemuan dengan lima gubernur, tidak ada pembahasan tentang kendala yang dihadapi dalam mengaktifkan trase atau rute kereta api itu.

''Dalam pembahasan tadi belum ada pembicaraan mengenai kendala mengaktifkan jalur kereta api. Belum dimulai kok bicara kendala. Mulai dulu, baru nanti tahu ada kendala atau tidak,'' ucapnya.

Soal kerap bermasalahnya pembebasan lahan untuk mengaktifkan jalur kereta api, Jonan berharap hal itu tidak terjadi. Persoalan pengadaan lahan tidak menjadi batu sandungan dalam mewujudkan jalur kereta api lintas Sumatera.

Jonan mengatakan, pengaktifan jalur kereta api lintas Sumatera ditargetkan selesai dalam waktu lima tahun ini.

Ditanya total alokasi dana untuk pengaktifan jalur kereta api tersebut, Jonan mengaku tak tahu pasti dengan alasan diajukan tiap tahun. ''Berapa alokasinya saya belum tahu, kan diajukan tiap tahun. Memang mau nambah biayanya,'' ucapnya.

Pengaktifan jalur kereta api ini, menurut mantan Direktur Utama PT KAI ini sangat banyak manfaatnya. Terutama untuk mengurai kepadatan lalu lintas di lintas Sumatera.

Soal bangunan yang berada di jalur kereta api, Kemenhub memastikan tidak ada ganti rugi. Apalagi keberadaan bangunan itu melanggar hukum. Sementara untuk masyarakat yang sewa lahan milik PT KAI, bakal mendapatkan ganti rugi. Namun, Kemenhub masih enggan merinci berapa nilanya. ''Bangunan di tanah liar, biasanya kalau kita gunakan lagi, bisa diambil lagi. Karena tanahnya punya negara, paling biaya untuk pindah (yang ditanggung),'' ujar Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko.

Karena itu pihaknya meyakini tidak ada kendala yang berarti dalam hal pembebasan lahan nantinya. Meski begitu, pihaknya meminta pemda serius mempercepat pembebasan lahan di masing-masing provinsi yang dilalui jalur utama.

Untuk mengaktifkan kembali rel kereta pai yang telah ada dan pembangunan fisik serta pembebasan lahan untuk jalur yang baru di di Indonesia, diperkirakan akan menelan total anggaran Rp 150 triliun. Tahun ini dianggarkan Rp 4,6 triliun.

Selain untuk rel kereta api lintas Sumatera, dalam anggaran Rp 150 triliun itu juga termasuk untuk pembangunan rel kereta api di wilayah Kalimantan, Sulawesi serta Papua.

Khusus untuk lintas Sumatera nantinya untuk tahap awal akan menghubungkan Sumut, Sumbar dan Sumsel. Tiga daerah itu mulai dari Rantau Prapat, Sumut, kemudian ke Dumai, Pekanbaru, Jambi sampai ke Kertapati Palembang yang umumnya melintasi daerah Sumatera Bagian Timur.

Sedangkan untuk bagian barat, ada dua simpul nantinya, yakni mulai dari Padang ke Indarung-Solok hingga ke Muaro Sijunjung dan bertemu dengan jalur utama yang mana jalurnya sudah ada. Kemudian mengaktifkan jalur dari Padang-Padangpanjang-Bukittinggi hingga ke Payakumbuh.

Kemudian dari Payakumbuh dan juga dari Muaro Sijunjung sampai ke perbatasan Riau untuk masuk jalur utama akan dibangun baru. Itu pun jika daerahnya sudah selesai pembebasan lahannya lebih dulu.

Hanya saja di jalur tersebut diperlukan pembangunan dan perbaikan jembatan untuk memperlancar akses. ''Rantauprapat sampai Riau yang belum selesai pembebasan lahannya itu ada sekitar 200 km. Itu design-nya sudah ada tapi pembebasan lahannya belum. Sedangkan Sumbar saya lupa berapa panjangnya yang akan dibangun,'' ungkapnya.

Sesuai rencana, pekan ini akan dilakukan MoU untuk memulai pengerjaannya sehingga ditargetkan dalam rentang waktu tiga tahun ke depan, jalur tersebut sudah beroperasi dan bisa menghubungkan masing-masing pelabuhan kota di lima daerah tersebut.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno optimistis pembebasan lahan untuk pengaktifan jalur kereta api di Sumbar tak jadi persoalan karena tinggal mengambil alih saja. ''Sebab, jalurnya telah ada. Hanya saja, di jalur itu ada yang disewa masyarakat. Ya, tinggal mengambilnya saja dari masyarakat yang menyewa,'' ucapnya.

Diakui Irwan, ada jalur yang dibuat untuk menghubungkan Sumbar, Riau dan Jambi. Untuk membuat jalur kereta api itu, akan dilakukan pemotongan bukit dari Padang ke Solok lanjut ke Kiliranjao sampai ke Riau. ''Seluruh anggarannya baik untuk pembebasan lahan dan pembangunannya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Jadi nggak berat bagi daerah. Kami hanya diminta membantu memfasilitasi pengadaan tanah saja,'' ungkapnya.

Politisi PKS itu menyebutkan, pembebasan atau pengadaan lahan untuk pengaktifan jalur kereta api lintas Sumatera di Sumbar tak sesulit pembebasan lahan untuk pengaktifan jalur kereta api dari Duku ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Tanah yang berada di BIM mahal karena dekat bandara. Sementara untuk pembangunan jalur baru hanya membuat jalan di tengah hutan, menembus bukit dan gunung serta perkebunan masyarakat yang memiliki hak guna usaha. Sebagai penggantinya, warga yang lahannya terkena jalur kereta api tersebut, satu anggota keluarganya dapat menjadi pegawai perusahaan kereta api. ''Itu bukan keputusan saya, tapi keputusan menhub dalam pertemuan tadi,'' tukasnya.

Kepala Dishub Inforkom Sumbar Amran mengatakan ruas jalur kereta api di Sumbar sepanjang 280 km. Di Sumbar saat ini, daerah yang memiliki jalur kereta api adalah Padang - Sawahlunto, Padang - Pariaman, Padang - Payakumbuh. Untuk jalur baru di lintas timur, tepatnya dari Muaro - Telukkuantan - Jambi dengan panjang 42 km. Untuk simpulnya ada di daerah bernama Logas.

''Jalur lainnya juga akan dihidupkan dari Payakumbuh ke Riau,'' tandasnya.

Soal panjang jalurnya, Amran mengaku tak ingat. Namun, sejak pemerintahan Belanda jalur tersebut sudah tidak difungsikan. ''Jalurnya telah ada, cuma tak difungsikan saja. Saya tak ingat berapa panjang jalurnya dan dimana lokasi persisnya. Saya belum meninjau jalur itu,'' ucap Amran.

Jalur kereta api yang diaktifkan tersebut tak hanya untuk angkutan barang, namun juga angkutan penumpang. ''Kegunaannya untuk kedua-keduanya. Dengan adanya jalur kereta ini akan mengurangi kepadatan lalu lintas di lintas Sumatera,'' ucapnya.

Dalam pertemuan menhub tersebut hadir Gubernur Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel dan Sumut. (rls)