PEKANBARU - Menjaga kesehatan tubuh sejak dini perlu dilakukan agar di masa mendatang tubuh tetap bugar. Enam tips diet ini bahkan bisa jaga tubuh tetap ramping di usia 40-an nanti.

Kesehatan dan kebugaran tubuh juga harus dipikirkan untuk jangka panjang. Menerapkan pola hidup sehat dengan makan teratur dan mengonsumsi makanan sehat sangat bermanfaat untuk di kemudian hari.

Liz Weinandy selaku ahli gizi terdaftar di The Ohio University Wexner medical Center mengatakan bahwa seiring bertambahnya usia, tubuh akan mengalami penurunan fungsi gerak dan massa otot terlebih jika tidak menjaga pola makan sejak dini. Pola diet ini bahkan disarankan untuk dijalani pada usia 20-an jika ingin tetap mendapatkan tubuh yang ramping di usia 40-an.

Salah satunya adalah mulai memerhatikan asupan kalori yang dikonsumsi dan usahakan agar tidak berlebihan konsumsinya. Pola diet rendah kalori ini sangat disarankan untuk dipraktekkan sejak dini.

Berikut ini 6 tips diet agar tetap ramping di usia 40-an menurut Eat This Not That:

1. Hindari Makan Larut Malam

Makan terlalu larut dinilai oleh ahli gizi sebagai kebiasaan yang sangat buruk. Pasalnya di malam hari, tubuh tidak mampu mengolah makanan dengan sebaik seperti pada siang hari.

Terutama ketika kamu sudah terlalu banyak makan di siang hari, maka besar kemungkinan gula darah mengalami lonjakan di malam hari. Makan makanan, terutama yang tinggi karbohidrat, saat tengah malam akan memperburuk kondisi gula darah karena makanan tidak akan bisa dicerna dengan efektif.

"Jika kamu mengalami lonjakan gula darah, makan beberapa karbohidrat saat malam sebaiknya dilakukan di pagi hari atau saat waktu sore ketika tubuh bisa mengendalikannya dengan lebih baik. Penelitian menunjukkan makan di tengah malam sangat tidak baik untuk tubuh," kata Weinandy.

2. Jangan Terlalu Sering Minum Alkohol Setelah hari yang panjang, menikmati segelas alkohol di malam hari seolah bisa merelaksasi diri. Minum alkohol untuk menutup hari juga tak bisa dipungkiri menjadi gaya hidup yang dilakukan sebagian anak muda.

Ternyata konsumsi minuman alkohol juga menyimpan ancaman kesehatan untuk tubuh di masa depan. Bagaimanapun minuman beralkohol dapat membantu meningkatkan cadangan penyimpanan lemak dan berkontribusi pada lemak yang menutupi hati.

"Sangat enak rasanya menikmati segelas alkohol setelah hari yang panjang terutama sehabis menghadapi stres. Tetapi alkohol ini justru memberikan tekanan pada tubuh ketika menjelang usia 40-an nanti. Tubuh tidak bisa secara signifikan mencerna alkohol, akhirnya nanti akan menambahkan cadangan lemak dan lemak pada hati," kata Pamela Barton selaku founder Butterfly Holistic Nutrition + Lifestyle.

3. Waspada Efek Diet Yo-Yo

Lonjakan berat badan yang terjadi di usia 40-an biasanya juga disebabkan oleh kebiasaan diet yang tidak baik semasa muda. Pola diet yang terlalu ketat dan membatasi asupan kalori atau memilih asupan diet secara ketat justru berdampak buruk bagi tubuh di kemudian hari.

Diet ekstrem yang tidak tepat justru dapat memicu rasa lapar atau keinginan makan yang melonjak dan sulit dikendalikan. Banyak sekali pelaku diet yang diungkap oleh ahli justru mengalami lonjakan berat badan akibat penerapan cara diet yang salah semasa muda.

Efek diet yo-yo yang dimaksud adalah lonjakan yang tiba-tiba datang dikemudian hari walaupun setelah menjalankan diet berat badan turun dengan begitu drastis. Para ahli menyarankan untuk mengonsumsi makanan sehat secara rutin dengan stabil dan tidak terlalu ketat oleh diri sendiri.

4. Hindari Makan Sembarangan

Ada teknik makan mindful eating yang hasilnya begitu ampuh untuk menjaga berat badan dengan stabil. Praktiknya antara lain makan dengan tenang dan tidak membiarkan tubuh merasa terlalu lapar sebelum makan.

Makan sembarangan dengan mengonsumsi asupan yang kurang sehat dan tidak dilakukan secara rutin ini dikatakan mampu mengganggu metabolisme tubuh, bahkan memicu fluktuasi gula darah menjadi tidak seimbang. Hormon lapar yang dibiarkan terus meningkat efeknya bahkan bisa mengganggu kualitas tidur.

"Makan sembarangan ini bisa membingungkan tubuh, memicu gula darah yang tidak diharapkan, membiarkan hormon lapar menjadi tak terkendali, hingga mengganggu kualitas tidur," kata Isa Kujawski selaku ahli gizi fungsional dan pemilik Mea nutrition.

5. Kurangi Konsumsi Tepung dan Gula

Terutama bagi wanita dewasa yang menjelang usia 40-an, karbohidrat sederhana sekalipun cukup sulit untuk diproses oleh tubuh tanpa tersimpan dalam cadangan lemak terlebih dahulu. Tetapi memang sulit rasanya untuk menghindari kandungan tepung dan lemak pada makanan yang dikonsumsi.

"Jika kamu memang menyukai karbohidrat sebaiknya ganti sumber karbohidratnya menjadi karbohidrat kompleks. Misalnya dengan konsumsi ubi, oatmeal utuh, nasi merah atau bahkan quinoa," kata Krauza selaku ahli gizi terdaftar dari Waistline Dietitian.

Terlalu banyak konsumsi makanan olahan dengan nutrisi yang cenderung rendah memang diakui ahli sangat berbahaya bagi tubuh. Pasalnya beberapa makanan olahan ini juga mengandung bahan-bahan asing dan yang seharusnya tidak dikonsumsi jika ingin memiliki ukuran pinggang yang ramping.

6. Hindari Makan Terus Menerus

Makan sembarangan tanpa pengaturan waktu yang tetap justru dapat berbalik menjadi bumerang berbahaya bagi tubuh. Konsumsi makanan yang terus berlangsung sepanjang hari diungkapkan oleh para ahli gizi dapat memicu kadar gula darah yang sulit seimbang.

Tanpa pengaturan waktu makan yang jelas, rata-rata seseorang akan mampu makan selama 16 jam tanpa henti dan ini yang menjadi berbahaya bagi tubuh. Bukan hanya pada gula darah, dampak dari makan yang tak teratur juga bisa menimbun lemak perut yang lebih banyak dan akan sulit untuk dikeluarkan.

"Banyak penelitian yang telah menunjukkan untuk mendapatkan tubuh yang ramping dan gula darah yang seimbang, yang juga berkontribusi pada lemak perut, intermittent fasting dan pengaturan waktu makan yang ketat menjadi strategi yang paling baik untuk menjaga berat badan yang sehat," kata Barton. ***