PEKANBARU - Puluhan pedagang kaki lima Pasar Kodim Pekanbaru, Riau, membuang sayur-sayuran dan buah-buahan, di gerbang kampus Universitas Riau (Unri) di Jalan HR Subrantas, Senin (21/10) siang.

Pantauan Goriau.com, berbagai jenis sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti selada, kentang, bayam, wortel, tomat, pepaya, nenas dan lainnya, terlihat berserakan di depan pintu gerbang kampus perguruan tinggi negeri tersebut.

Aksi puluhan pedagang tersebut menarik perhatian mahasiswa dan warga yang melintas di Jalan HR Subrantas, sehingga sempat terjadi kemacetan.

Seorang mahasiswa Unri bernama Fuji, mengaku heran dengan dengan aksi puluhan pedagang tersebut. Dia menyayangkan, sayur-sayuran dan buah-buahan dibuang-dibuang.

''Kurang paham, apa maksudnya. Tapi ya, kami namanya anak kos, melihat bahan makanan, sayur-sayuran dan buah dibuang, menyayangkan juga. Mubazir jadinya, lebih baik dikasih sama kami saja, lebih bermanfaat,'' ungkap Fuji kepada GoRiau.com.

Kapolsek Tampan AKP Juper Lumbantoruan, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya aksi yang dilakukan sekitar 20 pedagang yang mengaku dari Persatuan Pedagang Kaki Lima Pasar Kodim tersebut.

''Iya, tadi mereka melakukan aksi sekitar jam 12.45 WIB. Aksinya berlangsung sekitar lima menit dengan membuang sayuran di depan gerbang kampus Unri itu. Dalam orasinya, mereka merasa dirugikan karena seringnya mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa. Tidak lama kemudian, mereka membubarkan diri dengan tertib,'' kata Juper kepada GoRiau.com, Senin (21/10/2019).

Sementara dikutip dari kompas.com, sekuriti kampus Unri Abdul Karim, mengatakan, para pedagang tiba-tiba datang dan menggelar aksi demo sekitar pukul 12.30 WIB.

''Awalnya datang pihak kepolisian bahwa ada kabar orasi dari pedagang Pasar Kodim Pekanbaru. Setelah itu saya lihat emak-emak dan bapak-bapak sudah ramai membawa spanduk dari karton gitu,'' kata Abdul.

Petugas keamanan kampus berupaya menghalangi dengan menutup pintu gerbang agar para pedagang tidak masuk areal kampus.

Abdul mengaku tidak tahu maksud dan tujuan pedagang melakukan demo di depan Unri. Apalagi, para pedagang sampai melempar sayur dan buah.

Namun, informasi yang dia dapat, para pedagang demo dengan tujuan melarang mahasiswa unjuk rasa. Karena dengan adanya unjuk rasa mahasiswa, berdampak kepada penjualan mereka, menjadi menurun atau merugi.

''Dengar kabar seperti itu. Kalau yang saya lihat tadi, mereka mengamuk sama mahasiswa yang lewat sambil teriak jangan demo-demo,'' kata Abdul.

Dia menyebutkan, jumlah pedagang yang melakukan aksi demo mencapai puluhan orang. Aksi mereka hanya sekitar 15 menit. ''Setelah orasi mereka langsung pergi. Ada yang bawa motor dan mobil,'' ujar Abdul.***