JAKARTA - Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan gagasannya saat Debat Kedua Calon Presiden, Pemilihan Umum 2019, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Bupati Pandeglang Irna Narulita larang helikopter Prabowo mendarat. Diketahui, Irna Narulita larang helikopter Prabowo mendarat di alun-alun Pandeglang, pada Sabtu (16/3/2019).Saat itu, alasan Irna Narulita larang helikopter Prabowo mendarat dikarenakan sudah sesuai aturan.GoNews.co melansir Kompas.com saat berkunjung di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada Sabtu (16/3/2019), helikopter milik calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dilarang mendarat.Diketahui helikopter Prabowo dilarang mendarat di Alun-alun Pandeglang lantaran sudah sesuai dengan aturan. Ditelusuri, orang yang melarang helikopter milik mantan Danjen Kopassus tersebut adalah Bupati Pandeglang Irna Narulita.Alhasil, Prabowo Subianto dan rombongannya terpaksa menempuh jalur darat dari Kota Serang ke Pandeglang.Berikut 4 Fakta Irna Narulita larang helikopter Prabowo mendarat1. Helikopter Prabowo dilarang mendaratWakil Ketua DPRD Pandeglang dari Fraksi Gerindra Erin Febriana Ansori menjelaskan, izin mendarat di alun-alun Pandeglang tidak diberikan oleh Bupati Pandeglang, Irna Narulita."Kami minta izin penggunaan alun-alun untuk mendarat helikopter Pak Prabowo, tapi tidak diizinkan dengan alasan tidak ingin ada kegiatan politik di sana," kata Erin kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (18/3/2019).Padahal, kata dia, Prabowo tidak melakukan kegiatan politik di alun-alun, melainkan hanya numpang mendarat saja, untuk kemudian dibawa oleh mobil ke kediaman ulama Banten Abuya Murtadho di Kecamatan Cadasari, Pandeglang.Akibatnya, Prabowo dan rombongannya menempuh jalur darat sejauh sekitar 20 kilometer dari Kota Serang ke Pandeglang.2. Alasan Bupati Irna larang helikopter Prabowo mendaratBupati Pandeglang Irna Narulita (tengah) didampingi Kepala Kepolisian Resor Pandeglang Ajun Komisaris Besar Ary Satriyan, Komandan Kodim 0601/Pandeglang Letnan Kolonel Inf Ganiahardi, dan Ketua DPRD Pandeglang Gunawan menikmati hidangan di atas daun pisang di Alun-alun Pandeglang, Banten, Sabtu (31/12). Mereka bersama ratusan warga Pandeglang melakukan tradisi khas Pandeglang, yakni papahare atau membawa makanan untuk ditukar dan disantap bersama-sama.(Kompas/Dwi Bayu Radius)Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, persoalan izin ini sudah selesai dan sudah dipahami oleh masing-masing pihak. Irna menyebut, izin pendaratan helikopter Prabowo tidak diberikan lantaran mengikuti amanat undang-undang."Sudah sesuai amanat undang-undang, dilanjutkan dengan edaran bupati pada Oktober 2018 lalu jika fasilitas negara dan tempat ibadah tidak boleh dipakai untuk kegiatan kampanye," kata Irna saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (18/3/2018).Menurut Irna, soal aturan ini juga sudah disampaikan oleh dirinya kepada Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten Desmond J Mahesa, malam hari sebelum kunjungan Prabowo.Kata Irna, Desmond sudah memaklumi soal ini dan memilih tempat lain untuk pendaratan helikopter.3. Bupati Irna: Tidak lihat 01 atau 02, tetapi aturanBupati Irna menjelaskan, secara pribadi dirinya memang ke pasangan Jokowi-Ma'ruf, namun sebagai bupati, dirinya harus menegakkan aturan."Saya enggak lihat 01 atau 02 walaupun pribadi saya ke Jokowi, tapi saya tidak lihat ke sana. Saya lihat sebagai bupati, sebagai kepala daerah yang menggulirkan kebijakan itu untuk semua pihak. Para caleg parpol apa pun itu, maupun suami saya atau parpolnya enggak bisa jika mau kampanye di situ," kata dia.Bupati perempuan pertama di Kabupaten Pandeglang itu mengaku sempat menyarankan opsi pendaratan di lapangan Batalyon Infanteri 320/Badak Putih di Kecamtan Cadasari yang lokasinya hanya berjarak beberapa ratus meter saja dari kediaman Abuya Murtadho, namun pihak Prabowo tidak mau."Jadi saya tidak langsung memutus tidak boleh turun helikopternya, boleh turun di tempat lain, saya arahkan ke Cadasari ke 320, tapi kata Pak Erin (Erin Febriana), oh Pak Prabowo tidak mau ke 320," ujar dia.4. Disesalkan Wakil Ketua DPD Gerindra Provinsi BantenWakil Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten Ali Mustofa menyesalkan insiden pelarangan pendaratan helikopter milik Prabowo Subianto.Alasannya, Prabowo harus menempuh jarak yang cukup jauh dari Serang ke Pandeglang dengan jalur darat. Namun, pihaknya tidak ingin memunculkan polemik sehingga tidak ingin memperbesar masalah ini.Lagi pula, kata dia, acara kunjungan Prabowo ke Banten berlangsung lancar. "Jangan terlalu dibesar-besarkan lah, sudah selesai juga caranya, berlangsung lancar, tidak usah dipermasalahkan, biar masyarakat saja yang menilai," kata Ali.Seperti diketahui, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto telah melakukan safari politik ke Kabupaten Pandeglang dan Kota Serang, Provinsi Banten, Sabtu (16/3/2019) lalu.Di dua kota tersebut Prabowo mendapat sambutan meriah dari para pendukung dan simpatisan.***