JAKARTA - Indonesia akan berusaha menambah jumlah atlet yang bakal memperkuat Kontingen Merah Putih pada Olimpiade Tokyo 2021 yang bakal.dihelat 23 Juli sampai 8 Agustus 2021 mendatang. Apalagi,  masih ada 40 persen kuota tersisa yang masih diperebutkan di beberaba cabang olahraga.

Pernyataan itu diungkapkan Ketua KOI, Raja Dapta Oktohari kepada media dalam acara jumpa pers virtual, Senin (25/1/2021). Menurutnya, kuota 40 persen tersisa itu berdasarkan informasi yang diterima langsung dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).

"Sebanyak 60 persen slot kualifikasi sudah terkonfirmasi, (sisanya) 15 persen berdasarkan kriteria peringkat, dan 25 persen masih akan ditentukan. Indonesia masih berusaha menambah tiket dari cabang olahraga bulu tangkis, angkat besi, sport climbing, dan selancar," kata Okto. 

Menurut Okto, Indonesia sudah memastikan empat tiket Olimpiade 2020 Tokyo dari tiga cabang olahraga. Satu tiket atas nama Lalu Muhammad Zohri dari cabang olahraga (cabor) atletik lari 100 meter putra. Dua tiket datang dari cabor panahan yakni nomor recurve putra dan putri serta satu dari menembak di nomor 10 meter Air Riffle Match putri.

"Angkat besi sudah ada tiga nama. Tapi, kita masih ada kesempatan menambah kuota pada babak kualifikasi di Mei 2021. Jika bisa terlaksana, lima nama akan masuk dari angkat besi [ke Olimpiade 2020 Tokyo]," ujarnya.

Dijelaskan Okto, Presiden IOC Thomas Bach telah menyampaikan, terkait isu yang berkembang, IOC dan NOC Jepang memastikan Olimpiade Tokyo akan dibuka pada 23 Juli 2021. Sebagai perpanjangan tangan IOC, NOC Indonesia hanya bisa menyampaikan informasi yang telah divalidasi.

Terkait petunjuk teknis menyangkut kualifikasi dan lainnya, NOC Indonesia akan berkoordinasi lebih lanjut dengan IOC dan NOC Jepang. "Pernyataan IOC ini akan kami tanggapi dengan tindakan teknis. Kami belum menerima petunjuk teknis dan protokol yang disampaikan terkait Olimpiade 2020. Hanya saja sudah dikonfirmasi kegiatan terus dilaksanakan."

"Persiapan atlet dan proses kualifikasi yang akan jadi bentuk komunikasi paling utama yang akan kami sampaikan ke IOC. Kami terus berkomunikasi dengan cabor soal kualifikasi yang banyak terhenti selama pandemi Covid-19. Banyak cabor yang proses kualifikasi belum selesai," tandas Okto.

Sementara itu, Sekjen KOI, Ferry Kono menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa rencana terkait keberangkatan dan proses karantina atlet yang akan tampil di Olimpiade Tokyo 2021. Ia memastikan dalam pelaksanannya, NOC akan bekerja sama dengan Chief de Mission (CdM) dan Kemenpora.

Federasi nasional masing-masing cabang saat ini juga tengah dalam proses verifikasi anggaran pelatnas untuk SEA Games dan Olimpiade yang diharapkan tidak mengalami perubahan dari pihak Kemenpora. NOC berharap Kemenpora bisa segera meluncurkan anggaran sehingga persiapan atlet segera dilakukan.

Ferry juga menjelaskan untuk teknis pengiriman, pihaknya akan bekerja sama dengan CdM dan sudah mempersiapkan beberapa skenario keberangkatan. Namun, pihaknya  belum bisa  pastikan karena masih menunggu protokol kesehatan yang akan dikeluarkan pemerintah Jepang dan menjadi peraturan di TOGOC.

"Karantina ada beberapa alternatif karantina di cabang olahraga, melalui CdM maupun saat di Jepang. Ini masih menjadi alternatif menunggu peraturan pemerintah Jepang," pungkas Ferry. ***