PEKANBARU - Merosotnya ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menyebabkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tanah air menurun dari harga pekan sebelumnya.

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu mengatakan, bahwa penurunan ekspor CPO ini sendiri dilatarbelakangi oleh sikap China yang melunak dengan memperbolehkan impor kedelai asal Amerika Serikat (AS) membuat pasokan minyak kedelai membludak.

"CPO adalah produk substitusi dari minyak kedelai, sehingga harga dua komoditas ini sering kali bergerak searah. Kalau minyak kedelai membludak, maka harga CPO turun," kata Tengku di Pekanbaru, Jumat (4/10/2019).

Ia menjelaskan, bahwa penurunan harga TBS periode ini sangat dipengaruhi oleh turunnya harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan sumber data. Di mana, untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp135,85 per kg, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp197,00per kg.

Lalu, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp322,73 per kg, dan Asian Agri Group mengalami penurunan sebesar Rp106,0 per kg dari harga minggu lalu.

Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp100,00 per kg, dan Asian Agri Group mengalami penurunan sebesar Rp17,00 per Kg dari harga minggu lalu.

"Sehingga harga TBS periode saat ini pun terpengaruh turun menjadi Rp1.415,45 per kg," tuturnya. ***