JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mencatat serapan anggaran kementeriannya baru mencapai 23,95 persen dari pagu Rp19,80 triliun per 18 Juni 2021. Ia menargetkan realisasi tersebut meningkat hampir dua kali lipat pada akhir bulan ini dengan upaya percepatan kontrak pengadaan.

"Dengan pertimbangan outstanding kontrak Rp1,75 triliun dan upaya percepatan yang sedang kami lakukan, akhir Juni 2021 realisasi anggaran kami targetkan mencapai 40 persen," ujarnya dalam rapat di Komisi IV DPR, Senin (21/6).

Syahrul menyatakan percepatan realisasi anggaran juga akan terus dilakukan agar pada Agustus 2021 kementeriannya dapat meningkatkan serapan lebih signifikan.

Sementara itu, hingga 18 Juni 2021, capaian kegiatan output utama Kementerian Pertanian antara lain pengembangan padi 35,28 persen dari target 2,5 juta hektare (ha), pengembangan jagung 28,08 persen dari target 1,7 juta ha dan pengembangan kedelai 10,67 persen dari target 400 ribu ha.

Lalu, ada pengembangan kawasan bawang merah 17 persen dari target 3.580 ha, kawasan aneka cabai 31 persen dari target 5.052 ha, kawasan lada, pala dan cengkeh 47,6 persen dari target 3.095 ha, kawasan karet 45,45 persen dari target 1.100 ha dan kawasan kakao 50,39 persen dari target 3.225 ha.

Ada pula capaian produksi benih ternak unggul sebesar 51,58 persen dari target 5,4 juta dosis, produksi bibit ternak unggul sebesar 40,75 persen dari target 2,7 juta ekor, hijauan pakan ternak 48,4 persen dari target 27,7 ribu ton, optimalisasi reproduksi sapi 47,7 persen dari target 4 juta akseptor.

Lainnya adalah pencapaian penyaluran pupuk bersubsidi 34,11 persen dari target 9 juta ton, lumbung pertanian 91,52 persen dari target 401 unit, irigasi perpompaan 87,5 persen dari target 688 unit, UPPO sebesar 11,7 persen dari target 1.655 unit, penumbuhan wirausahawan muda pertanian 61,75 persen dari 217 keluarga, serta penumbuhan P45 sebesar 30 persen dari 100 unit.

Selain realisasi anggaran dan program, Syahrul mengatakan kementeriannya juga melakukan refocusing anggaran sebesar Rp692,1 miliar dan penghematan sebesar Rp169,3 miliar di tahun ini. Sehingga, pagu anggaran Kementerian Pertanian 2021 berkurang menjadi Rp19,80 triliun dari sebelumnya Rp19,97 triliun.***