SIAK SRI INDRAPURA - Hidup Adeh (55), seorang janda beranak tiga yang tinggal di Sungai Selodang, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Riau ini sangat memprihatinkan. Sejak 2009 lalu dia ditinggal suami dan berjuang sendiri membesarkan anaknya di rumah berdindingkan papan itu.

Beruntung banyak program pemerintah Kabupaten Siak yang sangat membantunya menyelesaikan pendidikan anak-anaknya hingga SMA bahkan ada yang sudah menikah.

Program tersebut seperti bantuan pangan non tunai, kartu Indonesia sehat, bantuan dari Baznas Siak dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Namun sejak bulan Mei 2019, Program Keluarga Harapan (PKH) tidak lagi diterima janda yang tidak dapat melihat ini karena anaknya sudah lulus SMA.

Hal itu diceritakan oleh Ketua TP PKK Sungai Mandau Ermalisa Natalia saat memberikan bantuan sembako dalam program PKK Berinfak bersama Ketua TP PKK Kabupaten Siak Hj Rasidah, Senin (21/10/2019).

"Saat ini sedang diproses bantuan untuk merehap rumah buk Adeh ini. Insya Allah hal ini dapat membantu buk Adeh dan keluarganya," kata Istri Camat Sungai Mandau itu.

Ucapan terimakasih juga disampaikan Adeh atas bantuan yang diberikan kepadanya. Dengan kondisi penglihatannya yang sudah tidak bagus lagi, ia merasa pemerintah di Siak sudah sangat membantunya.

“Terimakasih ya buk, saya doakan sehat selalu dan dimurahkan rezekinya,”ungkap Adeh, Senin (21/10/2019) kemarin dan menceritakan panjang lebar kisah hidupnya kepada Hj Rasidah.

Rasidah yang merasa sedih, tetap memberikan dorongan semangat dan menyampaikan, bantuan tersebut berasal dari program PKK gemar berinfak kecamatan Sungai Mandau untuk masyarakat miskin.

"Alhamdulillah hari ini kita telah menyalurkan bantuan dari PKK Kecamatan Sungai Mandau untuk warga yang kurang mampu," kata Rasidah.

Rasidah berharap uluran tangan dari semua pihak untuk membantu meringankan beban bagi warga yang kurang beruntung. Dan menurutnya, interaksi menolong yang dilakukan dengan ikhlas akan membawa dampak positif pada jiwa seseorang.***