SELATPANJANG, GORIAU.COM - Ribuan warga Tionghoa di Selatpanjang hanyut dalam eforia perayaan Imlek dan pawai becak setiap sore. Dalam pawai becak selama 6 hari Imlek itu, masyarakat tionghoa langgar larangan, mereka tetap saja menggunakan air mineral kemasan gelas untuk menyiram teman-temannya.

Padahal penggunaan air mineral gelas ini sudah pernah dibahas dalam rapat koordinasi sambut Imlek beberapa waktu lalu di Kantor Bupati Kepulauan Meranti dengan semua pihak terkait.

Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Grace SAg, juga telah menghimbau agar masyarakat Tionghoa yang ikut pawai becak tidak menggunakan air mineral kemasan gelas ini. Selain akan menyakiti, penggunaan air mineral kemasan gelas ini juga dinilai melanggar kodrat, dimana rezeki dari tuhan dibuang percuma.

Akan tetapi, setiap sore, terhitung tanggal 31 Januari 2014 hingga tanggal 5 Februari 2014 mendatang, ribuan masyarakat Tionghoa yang ikut pawai becak di Selatpanjang tetap saja menggunakan air mineral kemasan gelas untuk disemprotkan ke teman-teman yang lain, selain menggunakan snow spray (semprot busa kemasan kaleng, yang bisa membasahi baju, red).

Pantauan GoRiau.com, di beberapa ruas jalan di Selatpanjang yang dilalui pawai becak, tidak sedikit masyarakat menjual air mineral kemasan gelas. Para pembeli menggunakan air ini dengan cara disemprot bahkan sampai ada yang dilempar dan mengenai badan, kepala, punggung, dan pipi.

Menanggapi ini, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi, Selasa (4/2/2014) meminta sekaligus menghimbau kepada seluruh masyarakat tiong hoa yang melaksanakan perayaan imlek agar dapat lebih tertib, terutama tidak melempar aqua gelas dalam melaksanakan pawai imlek yang mulai di laksanakan pukul 16.00 wib sampai pukul 19.00 wib. Karena hal itu dapat menjadi pemicu bentrok nantinya.

"Jangan terlalu jauh dalam melaksanakan pawai beca. Kita menginginkan jangan sampai saling lempar air mineral kemasan gelas. Karena hal itu dapat menjadi pemicu bentrok fisik nantinya, baik antar sesama masyarakat tiong hoa, maupun dengan dengan masyarakat lainnya," terangnya.

Menurut Kapolres hal itu dapat merusak kekondusivitasan pelaksanaan pawai beca imlek. Oleh karena itu dia juga mengharapkan, kepada tokoh masyarakat tiong hoa dapat turut membantu mensosialisasikan hal itu.

"Kita mau pelaksanaan imlek di Kota Selatpanjang berjalan baik, lancar, dan aman," sebutnya.

Di tempat terpisah, Sekretaris Yayasan Sosial Umat Beragama Budha (YSUBB), Tjuan An SH saat dikonfirmasi, selasa (4/1) mengaku siap membantu mensosialisasikan hal itu kepada masyarakat tiong hoa. Sehingga nantinya perayaan imlek dapat berjalan dengan baik, lancar dan aman.(zal)