PEKANBARU - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membuat kualitas udara di Provinsi Riau tidak sehat. Karhutla terjadi disejumlah kabupaten dan kota di Riau, juga di provinsi tetangga, seperti di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Jambi.

Dampak kabut asap dari karhutla di Sumsel dan Jambi, dirasakan oleh masyarakat Riau. Untuk itu, Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi meminta bantuan pemerintah pusat untuk melakukan hujan buatan.

"Hujan buatan, kita harapkan tidak dibuat di Riau saja, juga di Sumsel dan Jambi. Karena, arah angin dari Sumsel dan Jambi menuju dan berkumpul di Riau. Sehingga, masyarakat Riau paling merasakan dampak kabut asap dari karhutla," kata Syamsuar kepada GoRiau.com, Sabtu (14/9/2019).

Selain upaya pemadaman lahan yang terbakar di Riau, dikatakan Syamsuar, dirinya sudah menginstruksikan seluruh sekolah di Riau untuk diliburkan, sejak Hari Senin (9/9/2019) kemarin. Bahkan, perguruan tinggi di Pekanbaru pun diliburkan.

"Tadi malam, memang sejumlah daerah di Riau mengalami hujan. Alhamdulillah, semoga hujan bisa merata di Provinsi Riau dalam waktu dekat ini," ungkap Syamsuar.

Syamsuar juga meminta seluruh masyarakat Riau untuk bersama-sama memohon pertolongan kepada Tuhan YME, agar kabut asap di Riau cepat berlalu. "Jangan kita saling hujat. Mari sama-sama kita meminta pertolongan dan berdoa meminta hujan. Upaya pemadaman sudah kita lakukan, agar langit Riau kembali membiru," jelasnya. ***