PEKANBARU - Jelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, ada beberapa potensi kerawanan di jalan raya yang perlu diantisipasi masyarakat dan yang menggunakan jasa penyeberangan laut di Provinsi Riau. Sebab, ada beberapa daerah yang memiliki potensi kemacetan dan perpindahan dermaga sementara.

Hal itu dikatakan Gubernur Riau, Syamsuar, dimana dengan tidak beroperasinya pelabuhan penyeberangan RoRo Tanjung Buton Mengkapan (Kabupaten Siak), dari Kepulauan Meranti dan Kepulauan Riau terganggu.

"Untuk masyarakat dari Kepulauan Meranti yang menggunakan jasa angkutan laut, seperti kapal cepat (speedboat, red), bisa menggunakan dermaga sementara yang tidak jauh lokasinya dari ponton pelabuhan laut Tanjung Buton yang rusak," kata Syamsuar kepada GoRiau.com, Sabtu (21/12/2019).

Sedangkan untuk menghindari kemacetan akibat volume kendaraan yang meningkat melintas di Jembatan Koto Gasib (Kabupaten Siak), sambung Syamsuar, arus lalu lintas dari arah Pekanbaru dialihkan melalui Kaca Mayang dan tembus di Buatan.

"Sementara, dari arah Siak menuju Pekanbaru yang melintasi Jembatan Koto Gasib yang belum rampung pengerjaannya, diberlakukan satu arah. Sehingga tidak ada buka tutup jalan," ungkap Syamsuar.

Syamsuar juga mengatakan, bahwa perlu mengantisipasi ruas jalan mana saja yang rawan longsor dan banjir. Disebabkan intensitas curah hujan yang tinggi berdasarkan informasi dari BMKG. Ruas jalan provinsi ada tiga ruas jalan yang rawan longsor dan satu ruas jalan rawan banjir.

"Dari data Dinas PUPR Riau, ruas jalan provinsi yang rawan terjadinya longsor, yakni ruas Jalan Rengat - Kuala Cenaku di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Ruas Jalan Ujung batu - Rokan di Kabupaten Rokan Hulu batas Sumatera Barat, sebab masih jalan tanah dan sebagian rigid beton. Dan ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak di Kabupaten Kampar batas Sumatera Barat," ujar Syamsuar.

Dimana masing-masing ruas jalan tersebut sudah ada satu set alat berat yang standby, sambung Syamsuar lagi. Sedangkan untuk jalan nasional ruas Jalan Riau - Sumatera Barat yang rawan longsor, informasi yang didapatnya dari Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN), saat ini ada posko di Rantau Berangin kilometer 76.

"Di posko itu standby alat berat, seperti ekskavator dan bekoloder, serta 2 unit dumb truk dan trado. Posko P2JN tepatnya didekat jembatan Rantau Berangin, Kampar. Alat berat ini dikerahkan ketika terjadi longsor di Jalan Lintas Riau-Sumbar," jelas Syamsuar. ***