JAKARTA - Usulan pembubaran Komisi VII yang disampaikan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Dyah Roro Esti diamini oleh pimpinan Komisi VII DPR RI.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menjelaskan, saat ini komisi yang membidangi energi, riset dan lingkungan hidup itu hanya memiliki satu mitra saja.

"Ya tentu Komisi VII tidak efektif dalam melaksanakan fungsi pengawasan peganggaran dan fungsi legislasi di DPR RI mengingat mitranya hanya tersisa satu," ucap Eddy, Kamis (6/5/2021).

Legislator Fraksi PAN ini menambahkan, Komisi VII sebelumnya memiliki tiga mitra yakni Ristek, ESDM, dan KLHK. Namun saat ini dua kementerian Ristek dan KLHK telah menempati komisi berbeda.

"Kalau dilihat secara historis tadinya mitra Komisi VII termasuk di antaranya adalah Kementerian Dikti pada saat itu, kemudian Dikti-nya dilebur ke Kemendikbud, kemudian lingkungan hidup yang juga menjadi mitra pindah ke Komisi IV. Sekarang, Ristek pindah ke Kemendikbudristek," katanya.

"Sehingga praktis mitra dari Komisi VII hanya satu kementerian saja, ESDM," imbuhnya.

Dia menyampaikan perlu ada penguatan di Komisi VII agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengawas anggaran dan rumah tangga kementerian.

"Kami merasa perlu diberikan penguatan dengan adanya mitra lain, di antaranya adalah mitra lingkungan hidup karena itu sangat terkait dengan pertambangan dan migas. Kami berharap penguatan itu bisa dilakukan secara rutin agar komisi VII dapat bekerja secara efektif," pungkasnya.***