PEKANBARU, GORIAU.COM - Gonjang-ganjing rencana Musyawarah Daerah Luar Biasa ((Musdalub) DPD I Golkar Riau, akan berdampak ke Pemilihan Gubernur Riau 2013. Jika selesai sebelum proses Pilgubri dimulai, maka calon yang diusung Golkar akan menang, tapi jika tidak, Golkar bisa kalah memalukan.

Partai Golkar Riau yang masih menjadi pemenang di Pemilu pasca reformasi --baik Pilgubri maupun Pemilu Legislatif, kini sedang dipertaruhkan. Pertarungan di internal Golkar Riau. Pasalnya, meski dikabarkan DPP merestui, namun proses yang dilalui tdak prosedural dan tidak sesuai dengan mekanisme yang ada di Partai Golkar sendiri.

Rencana sabotase terhadap kepemimpinan Indra Mukhlis Adnan yang juga doktor ilmu politik, jika tak prosedural bisa menguras energi dan waktu yang panjang. Musdalub bisa saja digelar, namun gugatan dari Indra Adnan akan terus terjadi, dan ini akan mempermalukan Golkar Riau, pasalnya Indra juga mengantongi pengurus DPD II yang menerima aliran dana guna memuluskan rencana Musdalub.

Selain itu, Indra Adnan juga bisa mempersoalkan pelanggaran mekanisme diperbolehkannya Musdalub, dimana tidak ada satu pun mekanisme yang dilanggar Indra selama menjadi Ketua Golkar Riau.

''Rencana Musdalub ini bisa membuat Golkar Riau besar dan memenangkan Pilgubri 2013, tapi juga bisa mempermalukan Golkar karena jika tak terselesaikan, Golkar Riau akan bercerai berai dan akan kalah di Pilgubri 2013, bukan itu saja, bisa-bisa Golkar juga kalah di Pemilu 2014 di wilayah Riau,'' ujar Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DPD I Golkar Riau, Abu Bakar Siddik, Minggu (14/10/2012).

Karenanya, Abu Bakar mengingatkan, karena persoalan ini merupakan masalah internal, ada baiknya dibicarakan ditingkat partai. Baik di DPD II, DPD I hingga DPP. (rdi)