PEKANBARU - Minimnya sarana transportasi kerap dituding sebagai penyebab terhambatnya pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di suatu daerah. Kondisi ini juga terlihat ada di sejumlah Kabupaten di Provinsi Riau, sehingga pembangunan sarana transportasi ini penting menjadi concern bagi Drs H Syamsuar MSi merumuskannya dalam RPJMD usai dilantik nanti sebagai Gubernur Riau.

Syamsuar yang menjadi pembicara dalam Focus Grup Discussion (FGD) bertajuk 'Bersinergi menghadapi isu strategis percepatan pembangunan wilayah Provinsi Riau melalui sektor transportasi' ini  menyebutkan masih melihat banyak infrastruktur jalan poros yang rusak dibeberapa Kabupaten Kota di Riau. 

"Padahal jika sarana transportasi itu tersedia dengan baik, maka akan menunjang pembangunan di sektor lainnya juga. Makanya perlu pembenahan disektor transportasi perhubungan dengan kerjasama dan sinergi baik pemerintah maupun sektor swasta, mengingat keterbatasan anggaran dan keuangan yang dimiliki pemerintah daerah," kata Syamsuar, Sabtu (19/1/2019) di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Riau.  

Dalam FGD yang turut dihadiri Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan RI, Walikota Pekanbaru, dan Sekretaris DPP IKAALL-SSTTD, Bupati Siak Drs H Syamsuar menegaskan bahwa tugas pertama Gubernur Riau kedepan setelah dilantik adalah merumuskan RPJMD yang mendukung percepatan kemajuan transportasi di Riau.

"Riau butuh perbaikan transportasi baik di darat, laut, maupun udara, karena terdiri secara geografis wilayahnya dari daratan dan kepulauan. Beruntungnya, pemerintah pusat saat ini sudah mulai melaksanakan beberapa proyek pembangunan transportasi untuk merangkai interkoneksi Pulau Sumatera," sebut Syam lagi. 

"Saat ini Jalur Tol Trans Sumatera yang melintasi beberapa daerah seperti Siak, Pekanbaru dan Kampar sudah mulai dibangun. Selain itu, menyusul jalur kereta api  Sumatera Utara hingga Labuhan Batu, perlu kita tindak lanjuti pembangunannya agar juga melintasi Riau," katanya lagi menambahkan.

Gubernur Riau terpilih itu juga mengatakan upaya membenahi transportasi di Riau merupakan pekerjaan rumah yang sangat besar bagi pemerintah daerah. Karena itu perlu sinergi yang baik antara Pemerintah Daerah dan swasta, serta didukung SDM yang mumpuni secara teknis semisal alumni sekolah tinggi perhubungan.

"Kalau Tol Sumatera Aceh-Lampung nanti sudah jadi, belum lagi jalur laut Selat Melaka yang tersibuk di dunia itu kita layani dengan KITB, alangkah sibuknya Riau sebagai simpul Sumatera. Kita perlu sinergi baik pemerintah, swasta, para alumni seklah tinggi perhubungan untuk mengelola Riau yang letaknya sangat strategis ini dimasa yang akan datang," kata Syamsuar.

Senada dengan Syamsuar, Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Ahmad Yani juga mengatakan bahwa masa depan transportasi publik adalah era dimana sektor swasta diharapkan bisa lebih didorong masuk kedalam program pembangunan transportasi daerah. 

"Agar APBD bisa dialihkan kepada hal lain  sebagai pendukung kesejahteraan publik, peran private sector sangat penting. Alumni diminta berperan memberi dukungan sumbangsih pemikiran dan bekerjasama membantu Pemerintah Provinsi Riau kedepan," sebutnya

Dalam kesempatan tersebut selain didaulat manjadi pembicara, Bupati Siak H.Syamsuar juga dianugerahi tanda kehormatan Keluarga Besar Alumni Perhubungan Darat oleh Ikatan Alumni Akademi Lalu Lintas-Sekolah Tinggi Transportasi Darat (IKA-ALL STTD). 

Penyematan tanda kehormatan dilakukan oleh Sekretaris Umum Ikatan Alumni Akademi Lalu Lintas Sekolah Tinggi Transportasi Darat Indonesia (DPP IKA ALL STTD) Syafril Lukito, bersempena Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Ikatan Alumni Perhubungan Darat (DPD IKA HUBDAT). (advertorial)