SURABAYA - Acara gala dinner Anggota DPD-RI Terpilih masa bhakti 2019-2024 yang dihelat di Shangri La hotel Surabaya, ternyata juga menjadi ajang dukungan kepada Senator asal Jawa Timur Ir. H. AA La Nyalla Mahmud Mattalitti untuk memimpin DPD-RI lima tahun kedepan.

Acara yang dihadiri 36 senator itu adalah rangkaian acara Silaturahim Anggota DPD-RI Wilayah Timur dan Pulau Jawa serta bedah buku karya La Nyalla Mahmud Mattalitti yang berjudul 'Mewujudkan DPD-RI yang Kuat dan Bermartabat' yang digelar hingga Rabu (7/8/2019) pagi di Nirwana Room, Shangri La Hotel Surabaya.

Para Senator yang hadir, tampak penuh semangat mendengarkan sambutan dan pemaparan dari mantan Ketua PSSI itu.

Senator asal DKI Jakarta, Fahira Idris misalnya, Ia berharap sosok La Nyalla mampu menjadi pimpinan DPD yang dapat memastikan program-program kementerian bisa terarah ke daerah.

"Saya rasa pak La Nyalla memiliki visi yang bisa membawa DPD ke arah yang lebih baik. Sehingga daerah benar-benar merasakan keberadaan DPD-RI," ujarnya.

Senada dengan Fahira, Senator asal Jawa Barat Eni Sumarni juga meminta La Nyalla mampu mewujudkan tujuan DPD-RI untuk kesejahteraan daerah dan menjadi penyeimbang yang benar-benar penyeimbang dalam fungsi legislasi.

Sehingga DPD dalam menjadi mitra tripatrit antara DPR dan Presiden, benar-benar seimbang dan kolegial.

"Pemerintah daerah bisa merasakan kehadiran dan keberadaan DPD-RI. Bukan sebaliknya, seolah DPD-RI diberi porsi yang lebih rendah ketimbang LSM. Saya yakin, kalau kita kompak dan solid, hal itu bisa terwujud," tukasnya.

Sementara itu, Bambang Sutrisno, Senator asal Jawa Tengah juga mengapresiasi pernyataan terbuka yang disampaikan La Nyalla, dengan deklarasi dan ikrar untuk maju sebagai Ketua DPD-RI, Ketua Kadin Jatim itu telah menunjukkan tekad dan keberanian.

"Ini sangat pas dengan cita-cita kita bersama untuk memperkuat DPD-RI, yang masih lemah. Untuk itu, kuncinya, kita harus menyatu dan kompak," paparnya.

Hal yang sama juga disampaikan Senator asal Sumatera Utara Mohammad Nuh. Ia mengusulkan keberasamaan untuk memilih pemimpin dengan mempraktikkan kembali semangat dan nilai musyawarah mufakat yang sudah ada di bangsa ini.

"Dan itu nantinya diharapkan menjadi percontohan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri ini. Jadi aklamasi saja kita pilih Pak La Nyalla," ujarnya disambut tepuk tangan para Senator yang hadir.

Senator Sulawesi Utara, Jafar Al Katiri mengaku sudah jatuh hati sama sosok La Nyalla. Saat pertama kenal dan kebetulan saat solat bersama, Jafar mengaku kagum dengan ibadah ritual yang dijalankan La Nyalla.

"Saya yang doktor ilmu tassawuf tidak setekun itu, tapi Pak Nyalla, jalankan semua ibadah solat sunnah dan wajib. Saya langsung jatuh hati. Kalau sudah jatuh hati, mau apalagi?," katanya, seraya mengajak Senator yang lain untuk kompak dalam kebersamaan untuk memilih sosok ketua yang berani dan punya karakter demi memperjuangkan DPD-RI yang lebih kuat.

Masih dari Sulawesi Utara, Senator Maya Rumantir, mengatakan, sosok ketua DPD-RI selain harus cerdik seperti ular, tetapi juga harus tulus seperti merpati.

DPD-RI sambungnya, harus menjadi lembaga yang memberikan tauladan apa yang dirindukan negara ini, yaitu kerukunan dan kedamaian di antara perbedaan. Dengan saling menghargai satu dengan yang lain.

Senator asal Nangroe Aceh Darussalam, Abdullah Puteh, juga berpendapat, ketua DPD-RI bukan hanya pandai, tetapi harus pandai-pandai.

Artinya, kata Puteh, dengan DPR kita tidak perlu bersaing, tetapi perlu berdampingan. Tetapi, sambung Abraham Liyanto, Senator asal NTT, ketua DPD-RI harus bertipikal sosok yang fighter, dan itu, tambah Katua KADIN NTT itu, ada pada sosok La Nyalla.

Suasana menjadi lebih cair ketika Senator peraih 4 juta suara asal Jawa Barat Oni Suwarman mendapat giliran bicara. "Kemarin listrik padam, semua gelap. Hanya satu kata yang diminta masyarakat, nyala… nyala…nyala," disambut tawa para Senator.

Dikatakan Oni, dirinya mendukung La Nyalla untuk menjadi ketua DPD karena jiwa ksatria La Nyalla. "Ibarat prajurit, Pak La Nyalla ini tamtama. Artinya tahan banting dan tahan lama," ujarnya, yang lagi-lagi disambut tawa para Senator.

Acara pun akhirnya ditutup dengan doa yang dibacakan Senator asal Daerah Istimewa Yogyakarta Hilmy Muhammad.***