JAKARTA - Selang dua hari pendaftaran bakal calon anggota legislatif (bacaleg) untuk pemilu 2019, Fraksi PKS DPR langsung tancap gas menyiagakan para anggota legislatif pusat dan daerah seluruh Indonesia dalam acara rapat kerja, konsolidasi dan halal bi halal dengan tema "Rapatkan Barisan Menyongsong Kemenangan 2019" di Hotel Sahid Jakarta, Kamis-Jumat (19-20 Juli).

Dalam kesempatan pembukaan rapat kerja dan halal bi halal ini, pimpinan Fraksi PKS se-Indonesia mendapatkan arahan dari Wakil Ketua Majelis Syuro dan Presiden PKS.

Dalam arahannya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menegaskan pentingnya pemahaman yang benar tentang tujuan kader-kader PKS dalam berpolitik. Politik hanyalah sarana dakwah untuk mencapai tujuan dari dakwah itu sendiri. Berpolitik adalah untuk mencerahkan pemahaman umat dan menggerakan pemikiran dan tindakannya ke dalam jalan dakwah.

"Semangat inilah yang harus kita bawa dalam dakwah politik kita melalui partai politik, maupun parlemen. Kita harus bisa membentuk koalisi kebajikan yang berkhidmat bagi kepentingan rakyat, untuk memenangkan keadilan dan mengalahkan kedzoliman," kata Hidayat.

Untuk itu, lanjut Wakil Ketua MPR ini, perlu upaya-upaya serius meraih kemenangan dan itu berproses dan jalannya berliku. PKS harus lolos Parliamentary Threshold.

"Dulu waktu PK kita pernah tidak lolos PT dan itu menyakitkan, tapi itu menjadi triger bagi kemenangan berikutnya. Kita juga bisa mengambil inspirasi dari kemenangan Mahatir di Malaysia, bagaimana ia bisa comeback, juga kemenangan Erdogan di Turki untuk kesekian kalinya," katanya.

Sementara itu, Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman, dalam arahannya mengungkapkan betapa efektifnya mesin politik PKS dalam pilkada 2018. PKS menang 50 persen pilkada. Meski beberapa belum sesuai harapan, tapi di sejumlah daerah seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah mesin PKS berhasil membalikkan hasil survei secara signifikan dalam waktu terbatas.

"Fenomena mesin PKS ini akan terus beresonansi untuk mencapai kemenangan Pemilu 2019, sehingga siap bekerja efektif untuk memenangkan PKS pada Pemilu 2019," ungkap Sohibul.

Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini yang juga Koordinator Aleg Nasional PKS mengatakan acara ini sengaja diselenggarakan segera setelah pendaftaran bacaleg untuk memantapkan kesiap-siagaan Fraksi PKS di seluruh Indonesia dalam mendukung kemenangan PKS di Pemilu 2019.

"Fraksi PKS pusat dan daerah ini adalah ujung tombak dan garda terdepan perjuangan PKS. Menjelang pemilu 2019 kami pastikan kerja-kerja untuk rakyat akan semakin kuat dan kokoh. Pembelaan terhadap permasalahan rakyat dan umat akan semakin nyata dirasakan," tandas Jazuli.

PKS, kata Jazuli, telah mendaftarkan 538 bacaleg untuk DPR RI di 80 daerah pemilihan dan ribuan bacaleg untuk DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Target suara nasional PKS 12 persen dan menjadi Partai Papan Atas membutuhkan kerja-kerja yang kongkrit, fokus, dan terukur.

"PKS punya 40 anggota DPR dan 1200an Anggota DPRD di seluruh Indonesia dengan kualitas personal dan kolektif yang luar biasa. Ditambah dengan soliditas dan militansi kader-kader PKS yang sudah terbukti selama ini insya Allah raihan suara PKS akan meningkat sesuai target," kata Jazuli.

Anggota Komisi I ini dalam amanatnya menekankan pentingnya peningkatan kinerja, kiprah dan perluasan jaringan serta silaturahim Aleg PKS ke semua komponen dan lapisan masyarakat.

"Aleg PKS harus lebih aktif lagi turun ke bawah, silaturahim dengan alim ulama dan habaib, bersinergi dengan ormas dan LSM dalam membangun kepedulian sosial dan mengadvokasi kebutuhan rakyat, serta turut menjaga keindonesiaan. Ingat garis perjuangan Fraksi PKS pro-kerakyatan, pro-keummatan, dan pro-pengokohan nasionalisme Indonesia," katanya semangat.

Jazuli juga berpesan di tengah persaingan politik yang semakin panas ia meminta politisi PKS tetap tampil santun dan elegan, menjaga marwah partai, dan menunjukkan karakter seorang dai.

"Kontestasi politik ini hanyalah ajang perlombaan untuk mengisi ruang kontribusi yang lebih besar bagi rakyat. Jangan sampai malah mengorbankan kepentingan bangsa yang lebih besar. Politisi PKS harus tampil santun, elegan, atraktif namun tetap simpatik dalam pembawaan di ruang-ruang publik, jangan malah bikin antipati rakyat," kata Jazuli.

Karakter di atas menurut Jazuli penting untuk dijaga dan dipertahankan karena menunjukkan diferensiasi politisi PKS dibandingkan politisi dari partai lain.

"PKS ini adalah partai dakwah, maka subtansi kebaikan harus disampaikan dengan cara-cara yang baik agar rakyat semakin tertarik dan bersimpati kepada PKS, lalu dengan itu mereka akan memilih PKS pada pemilu 2019 mendatang," pungkas Jazuli.***