JAKARTA - Pengamat Politik dari Etos Indonesia Institute (EII), Iskandarsyah, mendesak kepolisian untuk mengungkap dalang di balik propaganda politik jelang Pemilu serentak 2019.

Sejauh ini, menurut Iskandarsyah, peristiwa demi peristiwa yang menjadi propaganda dibuang begitu saja ke media sosial, termasuk peristiwa yang viral baru-baru ini di Karawang.

"Ini saatnya Polisi kita tantang untuk terbuka dan membeberkan siapa pesuruh di balik kelakuan Ibu-Ibu itu di Karawang," kata Iskandarsyah melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin (25/02/2019).

"Operasi (upaya menggagalkan pemilu, red) ini sudah semi berhasil dan tidak boleh kita diamkan, apalagi ini membawa nama agama. Saya pun orang muslim sangat tersinggung dengan ulah yang membawa agama ke dalam ranah politik," ujarnya menambahkan.

"Saya katakan sekali lagi mari kita tolak agama yang coba bermain di ranah politik ini, jelas ini penyesatan," pungkas Iskandarsyah.

Sebelumnya warga Karawang dibuat geger dengan video aksi sosialisasi berisi kampanye hitam terhadap Jokowi - Maruf yang viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, dua orang perempuan tersebut berbicara dalam bahasa sunda saat kampanye door to door. Diarahkan, bahwa Jokowi akan melarang azan dan membolehkan pernikahan sesama jenis jika menang Pilpres 2019.

"Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tiung. Awewe jeung awewe meunang kawin. Lalaki jeung lalaki meunang kawin," kata perempuan di video yang viral di medsos itu.

Dalam bahasa Indonesia, kampanye Ibu tersebut berarti; "Tidak akan ada lagi suara azan. Tidak akan ada lagi yang pakai kerudung. Perempuan dengan perempuan boleh menikah. Lelaki dengan lelaki boleh menikah,".

Polisi kemudian mengamankan 3 orang wanita terkait video viral sosialisasi 'Jokowi Menang Kawin Sejenis Sah' itu.

Ketiganya yakni ES warga Desa Wancimekar, Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang, IP warga Desa Wancimekar, Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang dan CW warga Telukjambe, Desa Sukaraja, Kabupaten Karawang. Mereka diamankan Minggu (24/2) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

"Masih dilakukan langkah dalam proses pemeriksaan, nanti akan kita sampaikan," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (25/2/2019).

Iskandarsyah, sebelumnya juga sempat mengungkap soal adanya kelompok orang yang menentang Demokrasi dan Pancasila dan berupaya menggagalkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Kelompok tersebut, kata Iskandar, kini tengah menjadi parasit di dua kubu kontestan Pemilu 2019 yakni di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin.

"Di dua-duanya ada. Bahkan barusan saya juga sudah bilang ke temen di TKN untuk mewaspadai ini," kata Iskandar saat ditemui GoNews.co di Markas TKN di sekitaran Tugu Proklamasi, Jakarta, Senin (25/02/2019).***