PEKANBARU - Sebagai bagian dari rangkaian HSBC Indonesia Membina, program edukasi literasi keuangan yang secara strategis menyasar komunitas masyarakat dan kelompok usaha di berbagai daerah di Indonesia, HSBC bekerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) dan Sampoerna University (SU) menyelenggarakan seminar dan lokakarya (Semiloka) keuangan untuk mahasiswa, pengusaha muda dan civitas akademika di Pekanbaru, Riau.

Semiloka bertajuk 'Memperkuat Sinergi Tripartit Pendidikan Tinggi untuk Pembangunan' ini akan diselenggarakan selama tiga hari yaitu tanggal 26 September hingga 28 September 2018 di Universitas Lancang Kuning. Kali ini, penguatan edukasi keuangan difokuskan pada pengembangan keterampilan kewirausahaan para mahasiswa dan pengusaha muda di Riau di era disrupsi digital.

Nuni Sutyoko selaku Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia menjelaskan, tingkat pengetahuan dan kemampuan pengelolaan keuangan yang dimiliki pelaku usaha menjadi salah satu kunci sukses bagi keberlangsungan usahanya.

"Apalagi di tengah perkembangan bisnis di era disrupsi digital. Inilah mengapa literasi dan inklusi keuangan menjadi modal penting dalam upaya memajukan dunia kewirausahaan, yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Untuk itu, generasi muda Indonesia khususnya pelaku usaha muda dan mahasiswa perlu dibekali dengan edukasi keuangan yang tepat," tuturnya.

Nuni menambahkan, bahwa program edukasi ini merupakan cerminan komitmen HSBC untuk senantiasa mendorong bisnis yang berkesinambungan dengan meningkatkan kualitas masyarakatnya dimanapun HSBC berada.

"Selama tiga tahun terakhir, kami bekerjasama dengan PSF dan Sampoerna University untuk secara aktif menginisiasi berbagai program edukasi keuangan dan perbankan baik secara nasional maupun lokal, salah satunya program HSBC Indonesia Membina," tambahnya.

Masih kata Nuni, untuk di Pekanbaru sendiri, pihaknya melihat besarnya potensi pengembangan kewirausahaan dikalangan muda. Karenanya, program edukasi finansial pun difokuskan untuk membangun kompetensi dan kapasitas para mahasiswa dan pengusaha muda untuk membangun masa depan lewat kewirausahaan.

"Pada akhirnya, kami berharap inisiatif ini dapat mendukung pengembangan dunia kewirausahaan di Pekanbaru, khususnya yang berbasis digital," imbuhnya.

Selain edukasi keuangan yang menyasar mahasiswa dan pengusaha muda, turut diselenggarakan lokakarya riset bagi para dosen perguruan tinggi lokal yang mencakup teknik penulisan dan publikasi hasil penelitian dan strategi untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat lokal binaan kampus.

Sementara itu, Wahyoe Soedarmono selaku Project Manager Program Kerjasama HSBC-PSF sekaligus ekonom dari Sampoerna University menjelaskan, kegiatan semiloka ini diselenggarakan sebagai aplikasi tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pemberdayaan masyarakat.

"Serta sejalan dengan program sinergi aksi untuk ekonomi rakyat yang dicanangkan oleh pemerintah guna meningkatkan kolaborasi pendidikan tinggi, dunia industri, masyarakat dan pemerintah setempat," paparnya.

Wahyoe mengungkapkan, riset menjadi motor utama untuk menghasilkan invensi dan inovasi yang berujung pada peningkatan daya saing bangsa. Untuk itu, pihaknya berharap lokakarya penelitian ini dapat mendukung pengembangan pengetahuan dan kemampuan para sivitas akademika perguruan tinggi di Riau dalam menulis riset ekonomi dan bisnis yang layak dipublikasikan dijurnal nasional dan internasional.

Rangkaian semiloka 'Memperkuat Sinergi Tripartit Pendidikan Tinggi untuk Pembangunan' di Pekanbaru terbagi menjadi dua kegiatan utama. Hari pertama, ceramah dari dosen tamu yang diselenggarakan di Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru dan kegiatan yang kedua, lokakarya penelitian untuk dosen.

Dalam pelaksanaan semiloka ini, HSBC Indonesia juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru, Universitas Lancang Kuning dan Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau dan Relawan Jurnal Indonesia (RJI). ***