JAKARTA - Partai Golkar kembali melakukan penonaktifan pada beberapa Ketua DPD tingkat II. Kali ini ada 10 DPD II Golkar Maluku yang dinonaktifkan.

Penonaktifan itu dibenarkan oleh Politikus Partai Golkar Azis Samual. Penonaktifan tersebut dilakukan dalam rapat pleno di Ambon.

"Itu benar. Rapat pleno jam 2 waktu Ambon. Rapat pleno ya sebenarnya tidak sah karena tidak dihadiri Ketua DPD dan sekretaris DPD," kata Azis pada wartawan, Rabu (10/7).

Dia mengungkapkan ,10 DPD II dinonaktifan atas perintah Ketua Bidang PP Wilayah Timur Melchias Markus Mekeng. Mereka dinonaktifkan karena pendukung Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk maju sebagai Ketua Umum Golkar.

"Lalu itu arahan dari DPP. Menurut info yang kami dapat itu arahan dari saudara Melkias Mekeng untuk menonaktifkan. Jadi itu kan cara yang tidak benar melanggar AD/ART. Karena Bamsoet kan juga kader terbaik. Airlangga juga kader terbaik," ungkapnya.

Sebagai pendukung Bamsoet untuk maju di Musyawarah Nasional (Munas) pergantian ketua umum, Azis ingin Bamsoet diberi ruang untuk maju sebagai Ketua Umum. Serta Meminta Mekeng tidak khawatir.

"Sementara pendukung Bamsoet kan sudah hampir 400 ribuan. 10 nama itu yang mendukung Bamsoet dan mereka sudah tanda tangan lengkap. Makanya Mekeng kalang kabut nah dia pakai cara itu dia perintahkan wakil ketua DPD," jelasnya.

Diketahui ada 10 DPD II Maluku yang dinonaktifkan. Diantaranya Kota Ambon, Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Tual, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Buru Selatan.***