PEKANBARU- Dua pria yang melakukan kejahatan dengan modus sebagai anggota kepolisian di Jalan Sudirman Ujung, Pekanbaru, ini terinspirasi dari tayangan di televisi.

Kapolsek Limapuluh, AKP Sanny Handityo, mengintrogasi para tersangka pemerasan dengan modus sebagai anggota kepolisian. Saat ditanyakan apakah para pelaku sudah terbiasa melakukan hal itu pelaku mengaku baru mencoba-coba dan langsung ketahuan.

Mereka tampak tak segarang saat beraksi, dua pria bernama Putra (32) dan Yoga (19) ini terlihat tertunduk dan gugup saat diinterogasi polisi di Mapolresta Pekanbaru dihadapan para wartawan, sebab saat melancarkan aksinya para pelaku mengaku tidak perlu menyebutkan dirinya polisi saja korban sudah menyangka mereka adalah polisi dari gayanya.

"Sudah rapa kali melakukan hal seperti ini?, 'baru sekali ini' dapat ide darimana berbuat ini?, 'kami liat di TV Pak'," demikian percakapan Kapolsek dengan kedua pelaku saat ekspos di Mapolresta Pekanbaru, Jumat (16/8/2019).

Tidak hanya modus yang dilakukan mencontoh dari televisi hingga cara menggertak korban dengan cara melakukan pemeriksaan, meminta handphone korban dan meminta surat-surat para pelaku juga mengaku mendapatkan ide dari televisi.

"Kalau korbannya ya kami kebetulan ada liat oreng keluar dari Kampung Dalam kami stop. Memeriksa, mengambil Handphone itu juga kami lihat dari TV," ujar salah satu pelaku yang bernama Putra.

Dari interogasi singkat itu, didapat peran para pelaku adalah Putra sebagai atasan atau bos sedangkan Yoga sebagai anggota berjaga di kendaraan sekaligus membantu Putra untuk menggeledah korban.

"Jadi mereka ini sepertinya tidak satu kali melakukannya karena sudah lihai sepertinya. Mereka meletakkan tangannya dibelakang seolah-olah akan mengeluarkan senjata api," terang Sanny.

Lebih lanjut Kapolsek mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati dan waspada. Jika menemukan modus serupa jangan langsung dipercaya pastikan yang bersangkutan adalah benar-benar petugas kepolisian dengan meminta identitas ataupun kartu anggota kepolisian.***