DUMAI - Ratusan pekerja pabrik gula PT Sumber Mutiara Indah Pratama (PT SMIP) melakukan aksi di kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Dumai, Jumat (4/1/2019).

Salah seorang pekerja, Umar Hadi mengaku, mereka melakukan aksi di kantor Disnakertrans Dumai terkait belum adanya pembayaran gaji selama dua bulan oleh perusahaan yang berdiri di Kecamatan Medang Kampai.

Disebutkanya, perusahaan tidak hanya belum melakukan pembayaran gaji terhadap mereka, namun hak para pekerja juga dipotong tanpa kejelasan oleh menajemen pabrik.

"Kita juga dikatakan berhutang oleh menajemen pabrik, dimana kita para pekerja dituduh bermain di absen kehadiran," kata Umar Hadi, Jumat (4/1/2018).

Dijelaskannya, besarnya nilai hutang kepada karyawan yang disampaikan oleh menajemen setelah kontrak antara pekerja dan perusahaan berakhir.

"Terlambat lima menit saja, gaji kita dipotong dan dianggap tidak hadir, sehingga penghasilan kita jadi minus, saya saja dikatakan menajemen perusahaan terhutang hingga dua juta rupiah," katanya.

Selain terkait permasalahan gaji, dirinya juga menyampaikan, bahwa hak mereka juga di potong oleh perusahaan untuk pembayaran BPJS Ketenagakerjaan dan juga Kesehatan.

"Uang kita dipotong, namun BPJS kita tidak ada di bayarkan oleh perusahaan," katanya.

Umar dan juga seluruh pekerja PT SMIP juga berharap kepada pihak Disnakertrans untuk segera memanggil pihak perusahaan dan dapat dipertemukan dengan mereka agar semua permasalahan cepat diselesaikan.

"Kita hanya meminta hak-hak kita untuk segera dibayarkan oleh perusahaan, pada pertemuan yang direncanakan Rabu (9/1/2019) mendatang," katanya mengakhiri.

Aksi yang dilakukan oleh pekerja sendiri di Disnakertrans Dumai berlangsung aman, penyampaian aspirasi pekerja sendiri didampingi oleh Laskar Hulubalang Melayu Riau Dumai dan di kawal Kepolisian Resort (Polres) Dumai.

"Kehadiran kita hanya untuk mendampingi adik-adik untuk mendapatkan hak-hak mereka dari pihak perusahaan," kata Panglimo Gedang yang merupakan sesepuh Laskar Hulubalang Melayu di Dumai. ***