PEKANBARU - Setelah peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan, membuat sejumlah daerah di Provinsi Riau rawan terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD). Salah satunya ialah Rokan Hilir (Rohil).

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, Asri Auzar meminta agar Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau untuk memonitor daerah-daerah yang rawan DBD.

Monitor disini, maksudnya memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, dan rutin melakukan fogging pasca peralihan musim.

"Makanya kita minta Diskes provinsi memonitor daerah rawan DBD, termasuk Kota Pekanbaru dan Rohil. Harus rutin fogging, karena ini ada anggarannya. Jangan sampai ada korban lagi baru dibuat, diantisipasi dulu," kata Asri di Pekanbaru, Senin (28/10/2019).

Sebelumnya, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Rohil, memasuki minggu ketiga Oktober, sudah 64 orang terjangkit DBD dan satu orang meninggal.

Tidak hanya di Rohil, kasus DBD juga semakin meningkat di Kabupaten Meranti. Dari data Diskes setempat, mulai Januari hingga Oktober sudah ada 110 kasus DBD. Angka ini jauh berbeda dari kasus DBD tahun 2018 lalu yang hanya 24 kasus.***