MEXICO -- Seorang dokter wanita berusia 32 tahun di Meksiko harus dirawat di unit perawatan intensif setelah menerima suntikan vaksin virus corona.

Dikutip dari detik.com, dokter tersebut mengalami kejang-kejang, kesulitan bernapas dan muncul ruam merah pada kulitnya setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech itu.

Pihak berwenang Meksiko sedang mempelajari kasus yang dialami dokter yang namanya belum dirilis itu. Saat ini dokter tersebut masih dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit umum di negara bagian utara Nuevo Leon, Meksiko.

''Diagnosis awal adalah encephalomyelitis,'' kata Kementerian Kesehatan setempat dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat malam, dikutip dari Reuters, Ahad (3/1/2021).

Kementerian menambahkan bahwa dokter tersebut memiliki riwayat reaksi alergi dan mengatakan bahwa tidak ada bukti dari uji klinis bahwa terdapat orang yang mengalami peradangan otak setelah diberi vaksin.

Pihak Pfizer dan BioNTech tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Ini bukan kali pertama kasus alergi dilaporkan pada penerima vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech. Dua orang petugas kesehatan di Amerika Serikat dan dua lainnya di Inggris juga dilaporkan mengalami reaksi alergi usai menerima vaksin.

Hanya saja reaksi yang ditimbulkan berbeda. Keempat tenaga medis yang dilaporkan sebelumnya mengalami reaksi anafilaksis. Atas kasus ini, FDA atau Badan Pengawas Obat dan Makanan AS bekerja sama dengan Pfizer akan merevisi lebih lanjut lembar panduan dan meresepkan informasi untuk pemberian vaksin mereka.***